Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rest area Nusantara IKN (IDN Times/Ervan)
Rest area Nusantara IKN (IDN Times/Ervan)

Intinya sih...

  • UMKM di rest area IKN dilatih etika pelayanan konsumen

  • UMKM dinilai tak berikan pelayanan yang baik, hindari melayani sambil merokok, dan tingkatkan perilaku para pelaku UMKM

  • Pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan, etika kerja, dan keterampilan praktis UMKM di rest area Nusantara

Penajam, IDN Times – Para pelaku dan karyawan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di rest area Nusantara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mendapat pelatihan pelayanan konsumen (hospitality) untuk meningkatkan kualitas layanan.

Pelatihan ini merupakan program Otorita IKN melalui Kedeputian Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat (SBPM), bekerja sama dengan PT Bank Mandiri. Tujuannya adalah untuk meningkatkan etika kerja, keterampilan pelayanan, serta profesionalisme para pelaku UMKM.

“Pelatihan yang kami gelar pada Selasa (24/6/2025) kemarin sangat penting. Saya pernah alami sendiri, pesan minum satu jam tidak datang-datang, bahkan tidak ada sapaan dari pelayan,” ujar Deputi Bidang SBPM Otorita IKN, Alimuddin, Sabtu (28/6/2025) di Sepaku.

1. UMKM dinilai tak berikan pelayanan yang baik

Masyarakat pengunjung KIPP IKN dilayani di rest area IKN (IDN Times/Ervan)

Ia mengungkapkan, sejak rest area dibuka untuk kunjungan pada September 2024 lalu, pelayanan dari para pelaku UMKM masih dinilai kurang memadai. Karena itu, pelatihan hospitality menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas SDM.

“Membangun perilaku tidak mudah, butuh ilmu, pengetahuan, dan praktik,” tambahnya.

Alimuddin juga mengingatkan bahwa rasa dari produk UMKM harus dinilai oleh konsumen, bukan oleh pemilik usaha. Ia berharap pelaku UMKM terus memperhatikan standar pelayanan, termasuk tidak melayani sambil merokok, memakai celana pendek, daster, atau pakaian yang tidak sesuai.

“Sebagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara: jadikan siapa pun sebagai guru dan setiap tempat sebagai sekolah. Kita harus terus belajar,” katanya.

2. Model kawasan niaga UMKM di IKN

Deputi OIKN Alimuddin (IDN Times/Ervan)

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Conrita Ermanto, menyampaikan bahwa pelatihan ini juga bertujuan menjadikan rest area Nusantara sebagai model kawasan niaga UMKM yang profesional dan mendukung ekonomi inklusif.

“Kami berterima kasih kepada Bank Mandiri Balikpapan dan Sepaku yang mendukung kegiatan ini. Ini bentuk kolaborasi positif antara Otorita IKN, sektor perbankan, dan pelaku usaha,” ucap Conrita.

Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga membentuk perilaku para pelaku UMKM agar lebih profesional.

“Karyawan UMKM adalah wajah IKN. Pelayanan mereka mencerminkan kualitas IKN di mata pengunjung. Prinsipnya, pelanggan adalah raja. Kepuasan pelanggan jadi strategi utama dalam pemasaran modern,” tegasnya.

3. Peningkatan pelayanan konsumen UMKM

Deputi Alimuddin dan Direktur Conrita Ermanto bersama peserta pelatihan hospitality (IDN Times/Ervan)

Conrita juga menekankan pentingnya perubahan pola pikir sebagai dasar peningkatan kualitas pelayanan, sebagaimana disampaikan oleh pakar kepemimpinan Stephen R. Covey.

Pelatihan hospitality ini diikuti dua gelombang untuk memastikan pelayanan tetap berjalan di rest area. Setelah pelatihan, peserta mendapat sertifikat sebagai bukti kompetensi.

Narasumber pelatihan, Ade Juwita AR, mengajak peserta menerapkan konsep Omotenashi dari Jepang, yaitu pelayanan tulus dan sepenuh hati sesuai kebutuhan pelanggan.

“Pengalaman yang baik tak datang sendiri, tapi diciptakan. Jangan buat pelanggan merasa bosan. Ciptakan sesuatu yang lebih baik dan berbeda,” pungkasnya.

Editorial Team