Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Libur Lebaran, Museum Mulawarman Jadi Magnet Wisata Sejarah Kaltim

Museum Mulawarman di Tenggarong, Kukar. (Dok. Wikipedia)
Museum Mulawarman di Tenggarong, Kukar. (Dok. Wikipedia)

Kutai Kartanegara, IDN Times – Libur Lebaran kali ini membawa berkah tersendiri bagi sektor pariwisata dan pelestarian budaya di Kalimantan Timur. Museum Mulawarman di Tenggarong, Kutai Kartanegara, menjadi salah satu destinasi yang menikmati peningkatan kunjungan secara signifikan.

Museum yang terletak di jantung "Kota Raja" ini tak hanya menjadi magnet bagi wisatawan lokal, tetapi juga menarik perhatian turis dari luar negeri. Salah satunya adalah rombongan wisatawan asal Brunei Darussalam yang baru-baru ini menyambangi museum tersebut. Fenomena ini mencerminkan bagaimana kekayaan budaya Nusantara kian dikenal dan diapresiasi di kancah internasional.

1. Kunjungan naik lima kali lipat

Kunjungan ke Museum Mulawarman tercatat mengalami peningkatan cukup signifikan. (Dok. Pemprov Kaltim)
Kunjungan ke Museum Mulawarman tercatat mengalami peningkatan cukup signifikan. (Dok. Pemprov Kaltim)

Sugiyono, Kepala Tata Usaha UPTD Museum Mulawarman, menuturkan bahwa tamu dari Brunei merasa sangat dihargai dan terpukau oleh keragaman koleksi serta sikap ramah para petugas museum.

“Mereka sangat senang dengan sambutan hangat dari tim kami. Setiap petugas juga selalu siap memberi penjelasan dengan penuh semangat,” ungkap Sugiyono.

Selama masa liburan Lebaran, jumlah kunjungan ke museum melonjak drastis hingga menyentuh angka 500 sampai 700 orang per hari. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan kunjungan harian di waktu normal yang hanya berkisar 100 hingga 150 orang.

2. Kunjungan naik karena tiket digratiskan

Peningkatan kunjungan ke Museum Mulawarman, salah satunya didorong oleh kebijakan gratis biaya masuk. (Dok. Pemkab Kukar)
Peningkatan kunjungan ke Museum Mulawarman, salah satunya didorong oleh kebijakan gratis biaya masuk. (Dok. Pemkab Kukar)

Peningkatan tersebut tak lepas dari kebijakan pembebasan tiket masuk yang diberlakukan hingga Juni mendatang. Langkah ini menjadi bagian dari inisiatif pemerintah daerah dalam memperluas akses publik terhadap pendidikan budaya.

Program ini pun berhasil menarik minat berbagai kalangan, mulai dari pelajar, keluarga, hingga wisatawan asing. Selain memberikan akses gratis, pemerintah juga turut memperkuat sarana dan pelayanan di museum, demi menciptakan pengalaman berkunjung yang lebih nyaman.

Sebagai bagian dari pembaruan layanan publik, pihak pengelola telah merombak tata ruang pamer, menambah kios informasi di titik-titik penting, serta meningkatkan kenyamanan pengunjung dalam memahami latar belakang sejarah dari setiap koleksi.

3. Terus berinovasi

Pengelola akan terus berinovasi agar minat masyarakat berkunjung ke Museum Mulawarman terus meningkat. (Dok. Pemkab Kukar)
Pengelola akan terus berinovasi agar minat masyarakat berkunjung ke Museum Mulawarman terus meningkat. (Dok. Pemkab Kukar)

Sugiyono menambahkan bahwa pihak museum akan terus berinovasi demi menjadikan Museum Mulawarman sebagai tempat edukasi budaya yang menarik dan menyenangkan.

“Harapan kami, setiap orang yang datang bisa pulang dengan pengalaman yang berkesan. Itu bagian dari tanggung jawab kami untuk menjaga warisan budaya bangsa,” imbuhnya.

Dengan lebih dari 5.000 koleksi yang mencakup artefak arkeologi, etnografi, hingga seni dan sejarah lokal, Museum Mulawarman merupakan cerminan kekayaan budaya Kalimantan. Koleksi ikonik seperti singgasana kerajaan, patung Lembuswana, senjata tradisional Dayak, serta keramik dari Dinasti Tiongkok menjadi magnet utama bagi pengunjung.

Tak hanya berhenti di layanan konvensional, museum ini kini juga merambah ke ranah digital. Aplikasi dan situs resmi yang diluncurkan memungkinkan publik mengakses informasi koleksi, merencanakan kunjungan, serta mengikuti pameran secara daring. Terobosan digital ini diharapkan dapat menjangkau audiens yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us