Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Praktek uci coba sisik ikan gabus untuk obat diabetes melitus oleh Mahasiswa Uniska Banjarmasin.

Banjarmasin, IDN Times - Mahasiswa Universitas Islam Kalimantan (Uniska) MAB Banjarmasin berhasil menciptakan penawar penyakit diabetes hanya dari sisik ikan gabus atau haruan. Peneletian tersebut baru dimulai tiga bulan belakangan ini.

Seperti yang diketahui, penyakit diabetes bukan penyakit biasa. Karena penyakit ini sulit untuk sembuh dan tak sedikit pengidap penyakit kadar gula tinggi ini berujung meninggal dunia.

Hal itu yang menginspirasi kelompok mahasiswa untuk memberikan manfaat kepada orang banyak melalui ikan gabus. Di mana ikan yang habitatnya di rawa ini banyak ditemui di Kalimantan Selatan (Kalsel).

1. Ektrak kolagen sisik ikan gabus ampuh atasi diabetes

Ekstrak Cologen dari sisik ikan gabus.

Sisik ikan gabus biasa dibuang begitu saja. Sementara di tangan Nafisah dan tiga rekannya, ternyata sisik ikan gabus bisa menjadi penawar diabetes, terutama untuk luka yang lambat kering.

Nafisah mengaku mendapat ide itu dari dosen pembimbingnya yang juga berpengalaman melakukan penelitian tentang obat-obatan. Tidak lama kemudian dia dengan beberapa temannya mengambil ekstrak kolagen dari ikan gabus dan ampuh mengatasi luka pada penderita diabetes.

Tidak hanya itu, penelitianya juga mendapat dukungan beasiswa dan mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) yang diikuti oleh mahasiswa se-Indonesia.

“Alhamdulillah kami berhasil membuat sisik ikan gabus menajadi ektrak kolagen untuk obat diabetes. Ini suatu yang jarang dilakukan dan mudahan bisa membawa kemenangan dalam ajang Pimnas nanti,” ucapnya mahasiswi semester 6 Fakultas Farmasi Uniska ini.

2. Dinkes imbau jaga pola makan agar tak kena diabetes

Kue-kuean khas banjar yang terkenal manis dan gurih.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kota Banjarmasin, dr Emma menyampaikan, bahwa kasus diabetes melitus di Banjarmasin merupakan penyakit yang menjadi perhatian pihaknya. Tahun lalu sedikitnya ada 20.126 penderita diabetes yang sebagian besar berobat di puskesmas di Banjarmasin.

Menurutnya, ada dua faktor mengapa diabetes menyerang. Pertama, karena gaya hidup yang tidak memerhatikan makanan yang dikonsumsi terutama yang banyak mengandung gula, kemudian diperparah karena tidak mau berolahraga.

Kedua itu faktor genetik, namun genetik atau faktor keturunan jarang ditemui pihaknya melainkan lebih banyak faktor pola makan itu tadi.

“Kalau sudah kena diabetes ini tidak bisa sembuh, tapi bisa dikontrol. Kami mengimbau agar masyarakat memperhatikan makanan yang dikonsumsi terutama yang manis-manis, rajinlah berolahraga dan pola hidup sehat lainnya,” ucapnya.

3. Karya mahasiswa akan dibawa ke pimnas

Uji coba ekstrak colagen dari sisik ikan gabus oleh mahasiswa Uniska Banjarmasin.

Sementara itu, Wakil Dekan lll Bidang Kemahasiswaan, Fakultas Farmasi Uniska, Nily Su’aida menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh kreativitas mahasiswanya itu.

Apalagi berkaitan dengan kebermanfaatan untuk orang banyak, salah satunya obat diebetes dari sisik ikan gabus. Uniska juga sudah berhasil menciptakan berbagai penemuan yang dikerjakan mahasiswa.

“Nanti inovasi dari mahasiswa itu kita bawa seleksi Pimnas di Surabaya mendatang. Totoalnya ada 8 penelitian,” katanya.

Editorial Team

EditorLinggauni
EditorHamdani