Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Debat kedua dan terakhir oleh kedau paslon Cagub Kalsel, Muhidin-Hasnur dan Raudhtul-Rozanie.

Banjarmasin, IDN Times - Debat kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) 2024 berlangsung penuh emosi dan ketegangan, Minggu (17/11/2024) malam.

Dua pasangan calon, nomor urut 1 Muhidin-Hasnuriyadi Sulaiman dan nomor urut 2 Raudatul Jannah-Akhmad Rozanie Himawan Nugraha, saling memaparkan gagasan serta mempertahankan argumentasi mereka.

Namun, momen paling menyentuh terjadi ketika Raudatul Jannah, yang akrab disapa Acil Odah, terlihat terisak tangis saat menyampaikan gagasan dan pernyataan penutupnya. Tangisannya mencerminkan beban emosional yang ia rasakan terkait dinamika politik di Kalsel belakangan ini.

1. Acil Odah menangis diduga karena kasus Paman Birin

Debat Cagub Kalsel Muhidin-Hasnur dan Raudhatul-Rozanie di Banjarmasin.

Acil Odah menyampaikan bahwa ia merasa terbebani oleh hujatan, cercaan, dan komentar negatif yang ditujukan kepadanya. Meski tidak menjelaskan secara rinci, ia diduga merujuk pada situasi yang melibatkan suaminya, Sahbirin Noor atau Paman Birin, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Kalsel.

Seperti diketahui, Paman Birin mundur dari jabatannya setelah sempat berstatus tersangka dalam kasus dugaan suap atau gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), meskipun kemudian dibebaskan proses praperadilan. 

“Pian tahu apa yang ulun rasakan. Banyak hujatan, cercaan, komentar negatif, dan kalimat sarkasme yang ditujukan kepada diri ulun pribadi atas apa yang sebenarnya tidak pernah ulun lakukan,” ucapnya terisak, sembari mengusap dada.

“Sebagai perempuan, ini sangat berat terasa di batin ulun,” lanjutnya.

2. Proses sengit dalam debat pilgub Kalsel

Mantan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor (ANTARA/HO- Humas Setwan Kalsel)

Dalam debat tersebut, Acil Odah juga terlihat agresif mengkritik program pasangan Muhidin-Hasnuriyadi yang dinilainya terlalu ambisius. Ia menyoroti rencana pembangunan stadion dan pelabuhan internasional yang menurutnya tidak realistis karena membutuhkan anggaran besar.

“Program-program itu seperti mercusuar, tapi tidak sejalan dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang meminta fokus pada efisiensi anggaran,” tegasnya.

Menanggapi kritik tersebut, Muhidin menjelaskan bahwa proyek besar itu akan didahului dengan studi kelayakan. “Kita akan bikin rencana dulu, melakukan studi kelayakan. Kalau sudah layak, kita akan meminta bantuan pemerintah pusat. Kita berkolaborasi dengan pusat untuk merealisasikannya,” jelas Muhidin.

Ia juga menegaskan pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak. “Saya tidak akan bekerja sendiri. Wakil gubernur, SKPD, dan pemerintah kabupaten/kota akan dilibatkan untuk menjaga kekompakan,” tambahnya.

3. Ketua KPU ajak masyarakat perangi money politik

Ketua KPU Kalsel, Andi Tenri Sompa

Di sela-sela debat, Ketua KPU Kalsel, Andi Tenri Sompa, mengingatkan masyarakat agar menjauhi praktik politik uang dan kampanye hitam demi terciptanya pilkada yang bersih, jujur, dan adil.

“Kami mengajak masyarakat menolak segala bentuk politik uang dan kampanye hitam. Mari wujudkan pilkada yang bersih dari hal-hal negatif,” ujar Tenri.

Tenri juga berharap masyarakat memanfaatkan debat ini untuk menilai visi, misi, dan program kedua pasangan calon. Ia mengingatkan bahwa hari pemungutan suara semakin dekat, dan masyarakat diimbau menggunakan hak pilihnya secara bijak di tempat pemungutan suara (TPS).

Editorial Team

EditorHamdani