Penajam, IDN Times – Pakaian adat Dayak Kalimantan merupakan simbol pemersatu, meskipun terdiri dari berbagai jenis sesuai rumpun masing-masing. Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Penajam Paser Utara, Helena Samuel Legi mengatakan, ada makna sakral dari setiap jenis pakaian adat.
“Di pulau Kalimantan terdapat banyak rumpun masyarakat adat suku Dayak dan memiliki bahasa termasuk pakaian adat yang hampir menyerupai, termasuk ada beberapa makna yang sama. Tetapi bentuk dan motif pakaian itu sudah bisa ditebak adalah pakaian adat Dayak, sehingga tidak salah jika pakaian itu kita sebut sebagai lambang pemersatu suku Dayak, ” ujar Helena kepada IDN Times, Jumat (24/7/2020) di Penajam.
Beberapa jenis pakaian adat Dayak antara lain, pakaian adat Dayak Kenyah, adat Bulang Kuurung, adat Bulang Burai King, dan pakaian adat Sakai.
Pakaian adat Dayak di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), kata Helena, mempunyai corak yang menunjukkan atau menandakan status sosial seseorang. Seperti corak tumbuhan yang diperuntukkan bagi orang biasa.