Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ma’ruf Amin kenakan pakaian teluk belanga saat upacara di Istana Jakarta. (IDN Times/Istimewa)
Ma’ruf Amin kenakan pakaian teluk belanga saat upacara di Istana Jakarta. (IDN Times/Istimewa)

Pontianak, IDN Times - Wakil Presiden RI,  Ma’ruf Amin mengenakan pakaian teluk belanga pada upacara Kemerdekaan RI di Istana Jakarta. Pakaian teluk belanga bercorak insang ini kini menjadi sorotan warga.

Pakaian tersebut merupakan pakaian tradisional masyarakat Melayu Pontianak. Tak hanya Ma’ruf Amin, sang istri, Wury Ma’ruf juga mengenakan baju kurung corak insang yang merupaan baju pasangan teluk belanga.

1. Corak Insang dikenal pada masa Kesultanan Kadariah

Ma’ruf Amin kenakan pakaian teluk belanga corak insang Pontianak. (IDN Times/wapres).

Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Kalimantan Barat (Kalbar), Windy Prihastari turut bangga karena wastra Kalbar kembali disorot dan digunakan oleh pejabat negara.

Windy juga memaparkan sejarah dan makna dari corak insang tersebut. Tenun Corak Insang merupakan tenunan tradisional masyarakat Melayu Kota Pontianak yang dikenal pada masa Kesultanan Kadriah pada saat pemerintahan Sultan Syarif Abdurrahman Al Qadrie tahun 1771 hingga sekarang.

“Corak Insang mulanya digunakan oleh para kaum bangsawan di Istana Kadriah,” sebut Windy, Sabtu (17/8/2024).

2. Fungsinya sebagai identitas status sosial

Ma'ruf Amin (IDN Times/Dini Suciningrum)

Tenun Corak Isang, kata Windy memiliki fungsi sebagai penunjuk identitas status sosial bagi satu keluarga atau kelompok dalam kehidupan bermasyarakat maupun pertemuan antarkerajaan serta sebagai tolak ukur keterampilan anak pingit/anak gadis pada masa lampau.

Penggunaan tenun Corak Insang pada zamannya juga berfungsi sebagai barang persembahan/cindera mata kepada raja, terutama pada hari keputraan (ulang tahun). Ini  sebagai barang hantaran/pengiring pengantin dan antar sirih pinang pada upacara pernikahan serta upacara-upacara tradisional lainnya.

“Dalam upacara pernikahan, kain tenun Corak Insang digunakan sebagai pelengkap pada kain Telok Belangga yang dikenakan oleh kaum laki-laki, sedangkan bagi kaum permpuan digunakan sebagai baju kurung,” papar Windy.

3. Menggambarkan peradaban warga Pontianak

Pj Gubernur Kalbar, Harisson kenakan teluk belanga saat kulminasi Pontianak. (IDN Times/prokopim).

Kain Corak Insang menggambarkan peradaban masyarakat Pontianak yang pada waktu itu bermukim di sepanjang Sungai Kapuas. Kain Corak Insang merupakan cerminan dari kehidupan masyarakat Pontianak yang dominan berhubungan dengan Sungai Kapuas.

Filosofi yang terkandung dalam Tenun Corak Ingsang adalah simbol dari napas, hidup dan bergerak. Tenun Corak Insang merupakan ungkapan rasa cinta kepada alam dan lingkungan serta semangat keseharian yang bersifat dinamis.

“Tenun corak insang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia tahun 2017,” tukasnya.

Editorial Team