Banjarmasin, IDN Times - Aktivitas pengemis jalanan, badut, manusia silver dan pengamen sudah biasa menjadi pemandangan di tengah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Namun ternyata penghasilan mereka tak kalah dengan karyawan kantoran.
Menghimpun keterangan dari Satpol PP Kota Banjarmasin yang hampir setiap hari melakukan penertiban para pengemis, badut dan pengamen, bahwa pendapatan mengamankan sehari mulai dari Rp200 ribu sampai Rp500 ribu.
Kepala Bidang Ketertiban Masyarakat Satpol PP Kota Banjarmasin, Hendra, menyampaikan bahwa pihaknya baru ini mengamankan pengamen yang mewarnai dirinya dengan warna silver di lampu merah bawah flyover. Itu dilakukan karean keberadaannya yang dianggap menggangu kenyamanan lalu lintas dan ketertiban umum.
Saat dimintai keterangan prihal penghasilan ngamen di lampu merah itu. Jumlahnya mengejutkan petugas, yakni per harinya mendapat hampir Rp 400 ribu, bahkan kadang Rp500 ribu. Kalau dihitung per bulannya, manusia silver bisa mengantongi sumbangan dari pengguna jalan sejumlah Rp12 juta.
Nominal itu langsung disaksikannya bersama petugas lainnya, bahwa dihitung dari kotak sumbangan saku celana pengamen.
"Saat kami menyaksikan langsung manusia silver menghitung pendapatannya bahwa sehari bisa meraup duit Rp400 ribu, bahkan bisa lebih," katanya.
Hendra tak mempermasalahkan berapa pendapatan pengamen, namun pihaknya tetap fokus pada pelanggaran ketertiban umum yang dilanggar para pengamen itu.
"Kami tidak menyita uang itu, kami hanya fokus penertiban yang kemudian pengamen yang kita amankan diantarkan ke Rumah Singgah Dinsos Kota Banjarmasin," jelasnya.
Penghasilan yang tak kalah juga disaksikan oleh Satpol PP yakni pengamen dengan kostum badut. Badut jalanan sekarang ini di Banjarmasin sudah jarang ditemui, namun di titik tertentu masih ada seperti di depan Duta Mall.
Badut di sana pernah ditertibkan dan memberikan keterangan bahwa pendapatan membadut berharap sumbangan warga yang melintas sehari bisa Rp 200 ribu. lebih.
Selain badut, pengamen dengan sound sistem juga berpenghasilan ratusan ribu per harinya. Hal itu yang membuat para pengamen jalanan betah mengais rezeki meski di tengah keramaian.
"Mereka para pengemis, pengamen seperti yang kami amankan itu benar memiliki penghasilan yang besar. Wajar saja mereka mau melakukan padahal kami juga sering menertibkan mereka," ujarnya.
"Kami juga mengimbau kepada warga agar bijak dalam memberikan sumbangan. Apalagi di tengah jalan karena sebenarnya bertentangan dengan Perda," tambahnya.