Herman, tersangka curanmor di Samarinda (duduk di kursi) tak berkutik setelah diberi timah panas polisi (IDN Times/Yuda Almerio)
Maklum saja, polisi menaruh curiga jika lokasi kejadian tak hanya satu. Boleh jadi di setiap kecamatan Kota Tepian mereka jadikan sebagai tempat beraksi sebab Herman jarang mencuri sendiri. Buktinya dari pengakuan Herman, empat rekannya bisa dibekuk. Mereka adalah Panji (19), Heri ( 29), Santo (40) dan Ifan (45).
"Mereka ini kelompok curanmor yang teroganisir," ujarnya.
Bila berkelompok saat mencuri motor, lalu mengapa saat itu Herman bertindak sendiri?
"Dia nekat saat itu," ujarnya.
Lingkungan di sekitar SD 010, Jalan Imam Bonjol memang sepi saat petang tiba. Lantaran merasa aman, niat jahat mendekat. Tatkala tangannya memasukkan kunci T ke dalam lubang kunci itulah gelagatnya dicurigai warga. Kalkulasinya meleset. Saat ditegur, Herman panik kemudian melarikan diri. Dia memilih bersembunyi dari kejaran warga di salah satu bank Jalan Pulau Sebatik. Sayang, niat menghilangkan jejak lewat sembunyi tak berhasil sebab warga memilih lapor polisi.
"Anggota kami yang berpatroli di kawasan itu langsung turun ke lokasi," sebutnya.