Melihat Anak-Anak Tuli Belajar Ngaji dengan Bahasa Isyarat

Pontianak, IDN Times - Berawal dari ruang belajar di belakang masjid Baitul Iman, kini Muhammad Romli bisa menyediakan wadah yang menampung puluhan anak-anak tunarungu atau tuli mengaji dengan bahasa isyarat.
Yayasan Bhakti Arumi Delangga Maktab Tuli As-sami pada bulan Ramadan ini dipenuhi dengan anak-anak berkebutuhan khusus yang masih antusias mengaji.
Berada di Jalan Komyos Sudarso, Gg Alpokat Permai No.13 Pontianak, kamu dapat melihat anak-anak sedang melafalkan ayat suci Al-Quran dengan jemari atau menggunakan bahasa isyarat.
1. Maktab Tuli As-sami tampung anak-anak berkebutuhan khusus

Maktab Tuli As-sami adalah sebuah wadah, semi pondok pesantren yang menanungi anak-anak tunarunggu atau teman tuli. Maktab ini merupakan satu-satunya di Kalimantan Barat (Kalbar).
Berdiri sejak dua tahun lalu, maktab ini memiliki tujuan mulia, memberi akses pendidikan agama bagi anak-anak teman tuli yang belum banyak tersentuh ilmu agama, khususnya di daerah-daerah terpencil.
“Berawal dari dipinjamkan sama pengurus masjid yang baik, selama setahun kita program di sana (Masjid Baitul Iman). Alhamdulillah, sekarang kita sudah punya (tempat sendiri) walaupun ngontrak,” kata Muhammad Romli, pengurus Maktab tersebut.
Meski baru berjalan dua tahun, jumlah santri yang terdaftar di Maktab Tuli As-sami sudah cukup signifikan, yakni kurang lebih 53 orang. Dari yang berumur di bawah 10 tahun sampai di atas 50 tahun lebih ke atas.
2. Anak-anak datang dari berbagai kabupaten di Kalbar

Karena hanya satu-satunya di Kalbar, Maktab ini didatangi oleh anak-anak tunarungu dari berbagai kabupaten di Kalbar. Anak-anak datang untuk belajar dan mendapatkan akses ilmu agama, ada yang dari Sintang, Ketapang, Kubu Raya, Mempawah, Singkawang hingga sambas.
“Yang belum cuma dua saja Kabupaten Bengkayang sama Kabupaten Kapuas Hulu. Mungkin ini target kita nanti bagaimana anak-anak Teman Tuli kita di sana bisa mendapatkan akses ilmu agama,” tuturnya.
3. Mudahkan teman-teman tuli belajar mengaji bahasa isyarat

Salah satu aspek yang membedakan Maktab Tuli As-sami dengan lembaga lainnya adalah penggunaan bahasa isyarat dalam pembelajaran. Al-Quran yang digunakan pun juga berbeda dari biasa, terdapat ilustrasi bahasa isyarat dalam Al-Quran tersebut yang memudahkan teman tuli untuk belajar mengaji isyarat yang benar.
“Anak-anak di sini diajarkan Al-Qur'an melalui bahasa isyarat. Mereka tidak mendengar, tetapi bisa merasakan dan memahami setiap ayat yang mereka baca melalui gerakan jemari mereka," kata Romli.
Proses pengajaran tidak selalu mulus. Untuk mengajarkan bahasa isyarat kepada anak-anak dari daerah terpencil yang belum mengenal bahasa ini, para pengajar harus bekerja ekstra keras.
4. Punya program selama Ramadan

Di bulan Ramadan ini, kata Romli, Maktab Tuli As-Sami punya program “one day, one juz” yaitu murid-murid ditargetkan untuk bisa mengaji satu hari satu juz Al-Quran.
“Jadi kalau memang satu hari itu bisa satu juz alhamdullilah, tapi kalau tidak bisa, ngga apa-apa, kita beri semangat dan dorongan biar selalu ada progresnya,” ucap Romli.
Salah satu murid Maktab Tuli As-Sami, Banu (16 tahun) dari Kabupaten Ketapang menyampaikan bahwa ia sudah belajar di Maktab Tuli As-Sami dari awal Februari 2025 hingga sekarang.
“Rasanya sangat senang bisa belajar disini, saya dibantu guru-guru disini untuk bisa belajar Al-Quran Isyarat,” tuturnya menggunakan bahasa isyarat.