ilustrasi pasar tradisional di Balikpapan (IDN Times/Maulana)
Pasar Induk Pandan Sari merupakan salah satu pasar tersibuk yang ada di Kota Balikpapan, hampir seluruh bahan pokok yang berasal dari luar Balikpapan dibongkar muat di pasar ini.
Selama lebih dari sepuluh tahun, kondisi Pasar Pandan Sari masih semrawut. Meski Pemerintah Kota Balikpapan telah membangun ulang bangunan pasar, para pedagang lebih memilih menjual dagangannya di badan jalan. Akibatnya hampir 50 persen kios yang ada kosong.
Arzaedi menjelaskan dari 1506 kios yang sudah disediakan, hanya sekitar 1099 kios yang sudah dimiliki pedagang melalui perjanjian pedagang selaku pemilik kios dengan Unit Pelaksana Teknis Dinas Perdagangan.
Sementara, dari 1099 kios yang sudah dimiliki pedagang, hanya sekitar 672 pedagang yang taat membayar retribusi, sisanya masih menunggak.
Ia menjelaskan sebagian besar pedagang menolak untuk berjualan di dalam bangunan pasar karena para pengunjung lebih memilih untuk berbelanja di lapak yang ada di jalanan.
“Mereka mau dipindahkan, asalkan kondisinya dibenahi, karena ada juga pedagang yang sudah punya kios di dalam tapi tetap berjualan di luar, karena di dalam sepi,” ujarnya.