Samarinda, IDN Times – Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kalimantan Timur (Kaltim) masih menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Kaltim, kasus kekerasan memang sempat menurun pada 2024 dari 1.108 kasus menjadi 1.002 kasus. Namun, hingga 31 Agustus 2025 jumlahnya sudah kembali tinggi dengan 916 kasus. Jika dirata-rata, jumlah tersebut setara dengan sekitar 114 kasus per bulan, atau 3–4 kejadian per hari.
Kepala DP3A Provinsi Kaltim, Noryani Sorayalita, menegaskan jumlah korban tercatat mencapai 936 orang. Artinya, setiap bulan ada sekitar 123 korban, atau 4–5 orang per hari yang mengalami kekerasan.
“Itu pun hanya yang terlaporkan, kemungkinan di lapangan jumlahnya lebih besar,” jelas Soraya usai kegiatan Rapat Kerja Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Hotel Puri Senyiur, Samarinda, Rabu (24/9/2025).
