Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rumah Belanda di Puri Agung Karimbitan, Bali (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Balikpapan, IDN Times - Bangunan heritage yang kaya dengan sejarah dan cerita tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Sebagian menjadi ikon kota, dilestarikan, menjadi cagar budaya dan menjadi tempat wisata sejarah. Sementara lainnya telah beralih fungsi, hancur, atau dibiarkan mangkrak dan terlupakan.

Padahal, bangunan tua dengan corak khas kolonial atau kental unsur budaya daerah bisa menjadi saksi sejarah dan perjalanan suatu wilayah. Tak hanya bangunan, namun sejumlah kawasan kota tua juga mampu menghadirkan atmosfer klasik yang berbeda di tengah pembangunan yang begitu masif.

Berikut ini IDN Times hadirkan kisah rumah lawas, bangunan atau wilayah perkampungan tua yang di sela-sela modernisasi tetap bertahan, tak lekang oleh zaman. Bangunan lawas dan kawasan yang unik dan menarik yang ada di berbagai kota di Indonesia lengkap dengan kisah sejarahnya. Ada salah satunya di kotamu? Yuk, simak selengkapnya di sini.

1. Rumah Dahor tempat tinggal pekerja kilang minyak Bataafsche Petroleum Matschappij (BPM) di Balikpapan

Salah satu Rumah Dahor di Balikpapan (IDN Times/Mela Hapsari)

Rumah panggung bercat putih dengan ornamen hijau, nampak berdiri di sela-sela gedung megah di Balikpapan. Dulu, pada sekitar tahun 1920-an, rumah panggung ini merupakan rumah dinas bagi warga Belanda, pekerja kilang minyak Bataafsche Petroleum Matschappij (BPM) yang kini dikenal sebagai Pertamina.

Manager Communication, Relation & CSR Pertamina RU V Ely Chandra mengatakan "Sebenarnya Rumah Dahor sudah mengalami beberapa perbaikan minor. Tapi perbaikan ini tidak mengubah bentuk aslinya. Penetapan Rumah Dahor menjadi Cagar Budaya ditetapkan oleh Keputusan Wali Kota Balikpapan No. 188.45-318/2011 tanggal 14 November 2011," terangnya.

Untuk mempertahankan kearifan lokal, pada 11 Juni 2016, bangunan Rumah Dahor No. 1 dimanfaatkan sebagai Museum Rumah Cagar Budaya Dahor atau dikenal juga sebagai Dahor Heritage Museum. Lokasinya berada di Jalan Letjen. Suprapto, di ujung gang Jalan Dahor.

Terdapat sembilan Rumah Dahor yang terus dilestarikan. Ada yang dimanfaatkan sebagai perpustakaan, taman baca, juga museum mini sejarah Balikpapan. Di Dahor Heritage Museum terdapat pameran foto dan cerita sejarah tentang awal mula proses eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas dari zaman Belanda di Balikpapan.

Bicara sejarah Rumah Dahor, ada kisah sejarah panjang Kota Balikpapan. Dulunya kota ini dikenal sebagai daerah sumur minyak yang kemudian beralih peran menjadi tempat penampungan dan pengolahan minyak bumi. Balikpapan juga menjadi pusat pengendali operasional perusahaan-perusahaan Belanda dan perusahaan dari luar negeri lainnya. 

Pada tahun 1919, Balikpapan sudah menjadi lokasi perindustrian pengolahan minyak yang dipegang oleh BPM. BPM merupakan anak perusahaan gabungan antara Royal Dutch dan Shell Companies, yang dikenal di seluruh dunia dengan nama Shell.

BPM melengkapi Balikpapan dengan berbagai infrastruktur, seperti jalan, jaringan pipa minyak, fasilitas pergudangan, permukiman pekerja, serta pembangunan stasiun dan perluasan jaringan kabel telegram antara Balikpapan hingga Tarakan.

"Untuk menjalankan industri minyak di Balikpapan, BPM mendatangkan pekerja kontrak yang berasal dari Jawa dan pekerja Tionghoa," beber Ely. 

Sampai pada tahun 1920 mulai dibangun perumahan untuk pekerja dan pegawai BPM. Perumahan-perumahan tersebut dibedakan berdasarkan strata kepegawaian. Nah, pegawai BPM pada strata manajerial tinggal di tempat yang lebih tinggi dengan konsep perumahan tunggal bergaya Indies. Satu di antara perumahan untuk pekerja Eropa yakni Perumahan Dahor. 

Nama Dahor sendiri diambil dari nama sebuah sumur minyak BPM pada 1930-1939 yang berada di daerah Tabalong Kalimantan Selatan (Kalsel) yang berbatasan juga dengan Kabupaten Paser, Kaltim. 

Selain di Jalan Letjen. Suprapto, masih ada beberapa Rumah Dahor Jalan Lombok, Sektor II, Gunung Dubs, Prapatan, Balikpapan,  dan lokasi lainnya. Kawasan perumahan ini terletak di daerah perbukitan yang dibatasi dengan sebuah jalan yang menghadap pantai. Bentuk Rumah Dahor secara umum ada nuansa Eropa namun merupakan adaptasi dari langgam arsitektur vernakuler rumah adat Kalimantan, yakni dengan struktur kayu, rumah adat ini biasa disebut dengan Rumah Panjang.

"Ini membuktikan pada saat itu perencanaan arsitektur Rumah Dahor sangat menghargai lokalitas," terangnya

2. Rumah Belanda tempat tinggal dan kantor pejabat Belanda di Tabanan, Bali

Editorial Team

Tonton lebih seru di