Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kapolres PPU, AKBP M Dharma Nugraha (tengah) berfoto bersama dengan Muspika, tokoh masyarakat dan Ormas daerah usai menggelar tatap muka dan silahturahmi (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

Penajam, IDN Times - Menjelang ditetapkannya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebagai lokasi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) oleh DPR RI melalui Undang - Undang, Polres PPU mengumpulkan tokoh masyarakat, Muspika, kades, lurah dan sejumlah tokoh lainnya, di Mapolres pada Jumat (27/12)

"Kegiatan bertajuk tatap muka dan silaturahmi ini akan rutin dilakukan di kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten PPU, demi terciptanya keakraban antara Polri dengan masyarakat, serta dalam rangka menyambut IKN," kata Kapolres PPU AKBP M. Dharma Nugraha kepada awak media usai kegiatan.

Kapolres menjelaskan, wilayah PPU sudah ditetapkan sebagai lokasi pemindahan IKN oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo tinggal menunggu disahkan melalui UU oleh DPR RI. Hal ini tentu sebagai tantangan buat masyarakat PPU dan suka tidak suka, mau tidak mau harus mempersiapkan diri menghadapi tantangan tersebut.

1. Tahun 2020 akan dimulai proses tahapan menuju pemindahan IKN

Jalannya kegiatan tatap muka dan silahturahmi Polres dengan Muspika, tokoh masyarakat dan Ormas daerah dalam rangka menyambut IKN (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

Menurutnya, tahun 2020, akan dimulai proses tahapan pemindahan IKN. Maka, harus diimbangi dengan kesiapan dan diperlukan peran serta persatuan masyarakat.  

"Masyarakat PPU, harus mempersiapkan diri sejak saat ini untuk menghadapi tantangan sebagai warga ibu kota pada lima hingga sepuluh tahun mendatang," tegas Dharma.

Ia berpesan, dengan hadirnya IKN di PPU masyarakat harus bisa berperan aktif, jangan sampai masyarakat terpinggirkan atau hanya jadi penonton. Jangan pula menjadi pembantu di rumah sendiri.

2. Terpilihnya PPU menjadi lokasi pemindahan IKN patut disyukuri

Kapolres PPU AKBP M Dharma Nugraha didampingi Kapolsek Penajam, Iptu Simon Tammu ketika memberikan arahan kepada peserta keguatan tatap muka dan silahturahmi (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

Menurutnya, terpilihnya PPU menjadi lokasi pemindahan IKN, patut disyukuri dan selalu berdoa agar rencana itu terwujud dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

“Jangan punya pikiran pesimis, kita harus berbaik sangka. Masyarakat harus mempersiapkan diri serta harus berperan. kalau ada anak beri pendidikan yang baik karena anak-anak kita merupakan generasi penerus bangsa,” katanya.

3. Berharap presiden libatkan masyarakat adat di Kabupaten PPU

Peserta para tokoh masyarakat, Muspika, kades dan luras ketika mengikuti kegiatan tatap muka dan silahturahmi dengan Kapolres PPU AKPB M. Dharma Nugraha (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

Terpisah Ketua Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak) juga pemuda Paser, Sahran kepada IDN Times usai kegiatan mengatakan, dirinya berharap dalam proses atau tahapan pembangunan IKN di PPU itu, Presiden Jokowi melibatkan secara aktif masyarakat adat Paser, Dayak, Banjar dan Kutai di Kabupaten PPU.

"Kami ingin diperankan secara aktif dalam proses pembangunan IKN tersebut, jangan kami hanya dijadikan sebagai penonton. Hal ini sudah kerap kami sampaikan kepada pejabat pemerintah  daerah maupun pusat yang datang ke PPU," pintanya.

Hal ini, sebutnya, patut disampaikan sebab sejak ada rencana pemindahan IKN di PPU dan telah beberapa kali dilakukan kegiatan penelitian, tetapi tokoh adat hanya diundang dalam pertemuan di dalam ruang saja tetapi pernah dilibatkan dalam penelitian lapangan.

"Jelas kami sangat mendukung dengan pemindahaan IKN tersebut, karena akan membawa dampak positif dalam pembangunan infrastruktur dan ekonomi masyarakat, apalagi konsep IKN nanti lebih mengutamakan kelestarian lingkungan. Tetapi kita ingin terlibat dalam prosesnya," ujar Sahran.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Editorial Team