Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengunjungi pabrik di PT Pupuk Kaltim (PKT) Bontang Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (13/8/2024). (dok. Pupuk Kaltim)

Bontang, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto punya aktivitas segudang pascamundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Pengunduran dirinya yang mendadak tersebut tidak menghalangi kegiatannya yang sudah sempat terjadwal sebelumnya. 

Dalam catatan IDN Times, Airlangga tercatat mengikut rapat kabinet bersama Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Selasa (13/8/2024). Selepas itu, ia pun langsung terbang mengunjungi pabrik PT Pupuk Kaltim (PKT) Bontang di Kalimantan Timur (Kaltim) berjarak 11 jam perjalanan transportasi darat. 

Pers rilis kementerian menyebutkan, Airlangga meninjau produksi PKT sebagai penyuplai pupuk terbesar untuk wilayah Indonesia timur. Ia menegaskan pentingnya pembangunan pabrik pupuk dalam upaya swasembada beras. 

"Tujuan membangun pabrik pupuk bukan untuk petrokimia, tetapi untuk produksi beras," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8/2024). 

1. Produksi pupuk memadai bagi petani

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengunjungi pabrik di PT Pupuk Kaltim (PKT) Bontang Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (13/8/2024). Dok. PKT

Airlangga menyatakan, revolusi pertanian di Indonesia membutuhkan pupuk memadai. Makanan utama masyarakat Indonesia adalah beras, sehingga harus mewujudkan swasembada beras.

"Namun, pascareformasi, pembangunan pabrik pupuk dan turunannya relatif lebih lambat," ujarnya. 

Ia menyebutkan, Industri pupuk memegang peranan penting dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi Indonesia. Ketersediaan pangan nasional dapat terpenuhi melalui peningkatan produksi dan produktivitas tanaman, di mana pupuk menjadi faktor kunci keberhasilan ketahanan pangan tersebut.

Pemerintah mendukung revitalisasi infrastruktur industri pupuk melalui modernisasi. Kolaborasi antara industri, lembaga penelitian, dan kementerian/lembaga terkait diharapkan dapat menghasilkan pupuk yang lebih efisien dan berkelanjutan, guna menghadapi tantangan global seperti fluktuasi harga bahan baku dan perubahan iklim.

2. PKT dalam mendukung kebijakan nasional

Editorial Team

Tonton lebih seru di