Balikpapan, IDN Times – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menyampaikan keprihatinan mendalam atas tingginya angka kekerasan terhadap anak di Indonesia. Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri peluncuran Ruang Bersama Indonesia (RBI) di Taman Bekapai, Balikpapan, Jumat (29/8/2025).
Arifatul menegaskan, penggunaan gadget tanpa pendampingan orangtua menjadi faktor dominan yang memicu kekerasan pada anak. Dari data Kementerian PPPA, 90 persen kasus berakar dari masalah ini.
“Anak-anak tidak bisa langsung dilarang menggunakan gadget tanpa diberi alternatif. Bahkan mereka sering beralasan tugas sekolah ada di HP. Padahal, hal itu membuat mereka semakin pasif dan kehilangan kedekatan emosional dengan orang tua,” jelasnya.
Sebagai solusi, ia mendorong kembalinya permainan tradisional untuk membentuk karakter anak. “Permainan tradisional mengajarkan gotong royong, kebersamaan, hingga nilai Pancasila. Ini jauh lebih sehat dibanding anak-anak larut dengan gawai,” tambahnya.