Ilustrasi padi (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Meminjam data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2020 Kaltim bisa hasilkan 262,86 ribu ton gabah kering giling (GKG). Mengalami kenaikan sebanyak 9,04 ribu ton atau 3,56 persen dibandingkan 2019 sebesar 253,82 ribu ton GKG.
Sepuluh kabupaten/kota memiliki potensi memproduksi. Meski demikian hanya lima daerah yang benar-benar mampu menghasilkan pangan dengan jumlah besar. Urutan pertama ada Kutai Kartanegara (Kukar) dengan 119.318,9 ton, kedua Penajam Paser Utara (PPU) 46.497,8 ton, Paser 44.909,1 ton, lalu Berau dengan 24.328 ton dan Kutai Timur di peringkat kelima dengan 16.697,5 ton. Sementara posisi selanjutnya ada Samarinda yang bisa memproduksi 7,6 ribu ton GKG dalam setahun, Mahakam Ulu 1,3 ribu ton, Kutai Barat 1,3 ribu ton, Balikpapan 428 ton dan Bontang berada di urutan terakhir dengan 368 ton.
Dari 10 daerah ini, hanya tiga kabupaten yang mendapat perhatian untuk mengembangkan diri menjadi kawasan food estate, yakni Kukar, Paser dan PPU. Melihat kapasitas tersebut, Syirajudin berharap petani milenial bisa mendorong, membangun semangat masyarakat desa di segala bidang.
“Khususnya sektor pertanian, yakni bagaimana mengembangkan pertanian secara efektif dan efisien,” tandasnya.