Miris! Siswa Kelas 4 SD di IKN Masih Ada yang Belum Bisa Membaca

- Kerjasama Tanoto Foundation laksanakan program peningkatkan mutu pendidikan
- PPU dukung kegiatan School Improvement Project 2025
- Wujudkan visi IKN sebagai kota cerdas berkelanjutan
Penajam, IDN Times – Hasil asesmen inovasi yang dilakukan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengungkapkan temuan mengejutkan: sejumlah siswa kelas 4 Sekolah Dasar (SD) di wilayah IKN masih belum bisa membaca. Fakta ini menjadi perhatian serius pemerintah.
“Saya terus terpikirkan apa yang disampaikan Pak Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono. Dari hasil assessment, ditemukan bahwa masih ada siswa kelas 4 SD di IKN yang belum bisa membaca,” kata Suwito, Direktur Pelayanan Dasar, Kedeputian Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, saat membuka School Improvement Project IKN 2025 di SDN 011 Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Senin (30/6/2025).
1. Siswa belum memahami konteks dalam bacaan

Menurut Suwito, sebagian siswa memang bisa membaca, namun belum memahami isi bacaan. Hal ini juga pernah menjadi sorotan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti.
Sebagai solusi, Otorita IKN bekerja sama dengan Tanoto Foundation meluncurkan School Improvement Project IKN 2025, sebuah program untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan dasar.
“Masalah literasi menjadi perhatian serius kami. Karena itu, kami bekerja sama dengan Tanoto Foundation melalui program ini,” ujarnya.
Suwito menambahkan, salah satu solusi yang ditawarkan adalah memperkenalkan kemampuan calistung (membaca, menulis, dan berhitung) sejak dini melalui metode bermain di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK). Ini diharapkan membuat siswa lebih siap saat masuk SD.
“Jika sejak TK sudah terbiasa dengan calistung, maka saat di SD mereka tidak akan tertinggal dalam literasi dan numerasi dibanding wilayah lain,” jelasnya.
2. PPU dukung kegiatan School Improvement Project 2025

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten PPU Andi Singkerru, menyatakan dukungannya terhadap program ini.
“Guru dan siswa harus siap serta berkualitas, terutama dalam menyambut perpindahan siswa dari Jakarta ke IKN,” kata Andi.
Kepala Program Implementasi Tanoto Foundation, Merryen Silalahi, menjelaskan bahwa School Improvement Project IKN 2025 merupakan bagian dari program induksi yang akan berlangsung selama tiga tahun ke depan.
“Program ini hasil kolaborasi Tanoto Foundation dan Otorita IKN, didukung Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Kaltim, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), serta mitra pembangunan seperti Tim Inovasi dan Astra,” tuturnya.
3. pendidikan anak usia dini hingga sekolah dasar

Program ini menyasar pendidikan anak usia dini hingga sekolah dasar, sejalan dengan visi IKN sebagai kota cerdas berkelanjutan dan pusat keunggulan pendidikan nasional.
“Pelatihan melibatkan guru, kepala sekolah, dan pengawas. Sekolah yang terlibat akan mendapat pelatihan intensif dari kami,” imbuhnya.
Merryen juga mengapresiasi dedikasi para tenaga pendidik dan berharap program ini menjadi harapan baru untuk pendidikan yang lebih baik di IKN.
Ia menjelaskan bahwa Tanoto Foundation memiliki tiga program utama: Sigap untuk anak usia 0-6 tahun, Pintar untuk pendidikan dasar, dan Teladan, yaitu program beasiswa bagi mahasiswa semester awal.
“Kami telah bermitra dengan 10 universitas di Indonesia, termasuk Universitas Mulawarman di Kalimantan Timur,” pungkasnya.