Bakal calon gubernur Kalimantan Barat Muda Mahendrawan (kedua kanan) berbicara dengan anggota KPU saat mendaftar di KPU Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak, Minggu (12/5/2024). ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/rwa
Pendaftaran jalur independen untuk Pilkada di Kalimantan Barat (Kalbar) sepi peminat. Awalnya, hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur melalui jalur independen. Namun, pasangan tersebut kemudian menarik berkas pendaftaran mereka.
Pasangan tersebut adalah mantan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, dan Suyanto Tanjung. Mereka mendaftar ke KPU Provinsi Kalbar pada hari terakhir batas pendaftaran jalur independen. Setelah berkas dinyatakan lengkap dan diterima, Ketua KPU Provinsi Kalbar, Muhammad Syarifuddin Budi, mengungkapkan bahwa Muda Mahendrawan dan Suyanto Tanjung resmi menarik dokumen pendaftaran jalur independen mereka.
“Bakal pasangan calon Muda-Suyanto mundur dari jalur perseorangan,” ujar Budi.
Hanya dua hari setelah mendaftarkan diri ke KPU Kalbar, Muda-Tanjung resmi menarik dokumen dukungan calon perseorangan di KPU. Muda Mahendrawan mengklaim bahwa mereka sudah mendapat dukungan dari tiga partai politik untuk maju sebagai calon gubernur. Bersama Suyanto Tanjung sebagai calon Wakil Gubernur, mantan kepala daerah di Kabupaten Kubu Raya ini pun akan fokus menguatkan dukungan dan maju melalui partai politik.
Muda Mahendrawan menyebutkan bahwa dia bersama Suyanto Tanjung juga sudah mendaftar di beberapa partai politik untuk maju sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar. Saat ini, mereka sedang menjalankan mekanisme partai dan melakukan survei penjaringan. Dia menyadari bahwa dukungan pencalonan jalur independen yang diberikan masyarakat merupakan modal kekuatan dan kebanggaan bagi dirinya dan Suyanto Tanjung. Dalam kurun waktu lebih dari dua bulan, mereka mampu membuktikan gerakan relawan di berbagai daerah di Kalbar dan berhasil mengumpulkan persyaratan yang dibutuhkan.
“Koalisi partai menjadi prioritas, dan dukungan masyarakat juga menjadi kekuatan dan modal aset yang besar pada proses di Pilkada November nanti,” papar Muda, Sabtu (25/5/2024). Dalam kontestasi Pilkada, kata Muda, yang harus dipahami bukanlah membenturkan jalur perseorangan dengan partai politik. Namun, kedua dukungan tersebut akan menjadi koalisi yang besar dan menciptakan ruang demokrasi yang dinamis.
“Saya menarik penyerahan dukungan calon perseorangan itu karena mendapat sinyal positif dari beberapa parpol yang telah berkomunikasi. Ini tentunya menjadi langkah optimis bagi pasangan kami untuk Pilgub Kalbar,” beber Muda.
Muda juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada masyarakat yang memberikan dukungan dengan cepat dan spontan, menunjukkan tanggapan positif terhadap partisipasinya dalam kontestasi Pilgub Kalbar. Dia menjelaskan bahwa dukungan dari masyarakat akan menjadi modal dan aset besar dalam Pilgub Kalbar.
“Saya telah menarik berkas pencalonan perseorangan dan sekarang kami fokus pada upaya untuk berkoalisi dengan partai politik,” kata Muda. Dia juga mengungkapkan bahwa beberapa partai politik telah memberikan sinyal kuat untuk berkoalisi mendukung bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, Muda-Tanjung, termasuk partai Hanura yang dipimpin oleh Suyanto Tanjung.
“Selain Hanura, ada beberapa partai lain yang juga memberikan sinyal kuat untuk mendukung kami di Pilgub Kalbar,” tambahnya. Meskipun Muda mengklaim bahwa tiga partai politik telah memberikan sinyal, dia belum menyebutkan nama-nama partai tersebut.
“Saya kira masyarakat dapat melihat dari tampilan media sosial partai-partai tersebut. Saya percaya partai-partai ini memberikan sinyal yang positif. Selain itu, hubungan emosional juga memiliki peran penting, karena saya memiliki pengalaman sebelumnya dalam beberapa partai politik,” jelasnya.