Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Polisi menangkap Julius, terduga pelaku pembunuhan di Kecamatan Segah, Kabupaten Berau.
Polisi menangkap Julius, terduga pelaku pembunuhan di Kecamatan Segah, Kabupaten Berau. (Dok. Polres Berau)

Berau, IDN Times – Polisi dibuat terheran-heran dengan pengakuan Julius (34), pria yang membantai istri hamil enam bulan dan dua anaknya di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Berau, Minggu (10/8/2025) pagi.

Bukan harta, dendam, atau perselingkuhan yang ia sebut sebagai alasan, melainkan “One Piece”. Ya, serial manga dan anime legendaris itu berkali-kali disebutnya di hadapan penyidik sebagai pemicu pembunuhan sadis yang ia lakukan.

“Saya tidak memiliki syarat dalam kehidupan One Piece. Saya dimarahi One Piece. Iya (bunuh anak dan istri karena One Piece),” ucap Julius dalam rekaman video yang diterima IDN Times.

1. Motif pembunuhan diduga karena konflik rumah tangga

Ilustrasi pembunuhan. (Dok. iStock)

Dalam perjalanan menuju Polres Berau, tangan diborgol dan duduk di kursi belakang mobil polisi, Julius kembali mengulang alasan yang sama. Ia bahkan mengibaratkan, “Kalau tidak menuruti maunya One Piece, seperti memberikan minuman di botol, akan habis.”

Pengakuan yang terdengar tak masuk akal ini membuat aparat kepolisian kesulitan menemukan motif sebenarnya. Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan, mengatakan keterangan awal warga menyebut Julius tidak memiliki riwayat gangguan jiwa. Dugaan sementara, motifnya dipicu konflik rumah tangga yang sudah berlangsung lama.

2. Kronologi peristiwa berdarah di Kecamatan Segah

Ilustrasi pembunuhan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sekitar pukul 07.00 WITA, ayah Julius, PL (63), mendengar suara benturan keras dari rumah anaknya. Saat masuk, ia menemukan pemandangan mengerikan, menantunya, Norviana (32), tergeletak bersimbah darah di depan kamar mandi; dua cucunya, Norinsea Julius (5) serta Noval Samuel, terkapar di kamar. Julius masih berada di dalam rumah.

PL segera memanggil warga untuk mengamankan putranya. Ketiga korban dibawa ke puskesmas, namun Norviana meninggal di tempat, sementara Norinsea dan Noval menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan.

Hasil pemeriksaan polisi, Norviana mengalami luka tusuk di perut dan tebasan di leher. Norinsea luka di kepala dan ibu jari putus, sedangkan Noval menderita luka di kepala, tangan, dan punggung.

3. Puncak konflik rumah tangga

ilustrasi pembunuhan (pexels.com/ cottonbro )

Menurut penyelidikan, Julius dan Norviana kerap bertengkar. Norviana bahkan pernah meminta cerai, didukung ayahnya karena tak tahan ancaman suami. “Setiap bertengkar, pelaku sering mengancam akan memarangi istrinya,” jelas Ngatijan.

Julius kini menjalani perawatan di poli kejiwaan RS Abdul Rivai, Kabupatane Berau.

Editorial Team