Untuk meningkatan daya saing ITK sebagai satu-satu universitas milik pemerintah yang berkomitmen untuk mengembangkan potensi lokal, Nurul menjelaskan pihaknya akan mengkaji sejumlah program untuk menyelaraskan sejumlah kurikulum agar mendukung kebutuhan perusahaan lokal di Kalimantan.
Tujuannya untuk meningkatkan potensi ITK sebagai perguruan tinggi ternama di Kalimantan, agar dapat bersaing dalam menciptakan lulusan yang mampu sejajar dengan universitas ternama yang ada di Pulau Jawa seperti UGM dan ITB.
“Kegiatan ini (acara Diskusi Publik dan Evaluasi Kurikulum) merupakan agenda rutin 5 tahunan yang dilakukan oleh 14 program studi (Prodi) di ITK dalam rangka memajukan kualitas pendidikan di perguruan tinggi yang sudah memulai perkuliahan pada tahun 2012 tersebut. Dari 14 Prodi sudah 7 Prodi yang dilakukan evaluasi bersama melibatkan perguruan tinggi, perusahaan dan pemerintah kota,” jelasnya.
Nurul menerangkan pihaknya menginginkan konsep desain kurikulum yang akan disusun ini tidak hanya sebatas kurikulum teknik, namun juga ada penambahan materi lokal seperti konten Kalimantan dengan segala potensinya.
“Mata kuliah wajib tetap ada karena keilmuan. Yang beda di daerah mata kuliah pilihan, nanti dikemas sesuai di local content Kalimantan dengan segala potensinya,” terangnya.