Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi longsor (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Samarinda, IDN Times - Musim hujan masih melanda Kaltim hingga sekarang. Itu sebab Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Yudha Pranoto mengimbau warga agar waspada dengan adanya potensi bencana. Baik itu banjir dan tanah longsor.

“Musim hujan yang melanda beberapa daerah di Indonesia, termasuk Kaltim bisa menimbulkan bencana tak terduga. Masyarakat harus tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan terjadinya bencana alam," kata Yudha seperti dilansir dari rilis resmi Pemprov Katim pada Kamis (7/1/2021) sore.

1. Harus sadar dengan kondisi perubahan alam

Pemandangan warga yang susah lewat di Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda karena longsornya makin parah. Potret ini diambil pada medio 2020 lalu (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kata dia, potensi petaka yang diakibatkan oleh musim hujan lazimnya tak bisa diprediksi. Sehingga perlu upaya bersama mengantisipasi terjadinya bencana, baik itu angin kencang, banjir maupun tanah longsor yang datangnya tiba-tiba. Apalagi, saat ini musim hujan. Tentunya kewaspadaan warga begitu diutamakan.  

"Kita semua perlu menyadari bahwa kondisi alam dan lingkungan dewasa ini sudah banyak berubah, sehingga perlu adanya langkah dan upaya untuk mengantisipasi terjadinya bencana," jelasnya.

2. Perubahan alam juga bisa memicu timbulnya ragam penyakit

Kondisi warga yang terdampak banjir di kawasan Bengkuring, Samarinda Utara (IDN Times/Yuda Almerio)

Dia menerangkan, secara empiris kondisi Kaltim dapat dilihat dengan perubahan kondisi biogeofisik alam, pemanasan global menghasilkan dampak perubahan iklim dan cuaca yang tidak beraturan, degradasi sumber daya alam dan lingkungan menimbulkan berbagai fenomena alam yang memicu terjadinya bencana. Mulai dari angin puting beliung, curah hujan melebihi normal dapat menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor.

“Dampak lain yang ditimbulkan ialah seperti kerawanan pangan dan timbulnya hama penyakit," ungkapnya.

3. Mengantisipasi bencana dengan sinergi di setiap daerah

Suasana banjir di kawasan Bengkuring, Samarinda Utara (IDN Times/Yuda Almerio)

Mengantisipasi bencana yang dapat timbulkan musim hujan, banjir maupun angin puting beliung, maka perlu dilakukan koordinasi dan sinergi semua pihak dalam penanggulangan bencana. Khusus kabupaten/kota di berbagai daerah di Kaltim yang sudah memiliki BPBD bisa menyiapsiagakan desa tangguh bencana.

“Kemudian membangun sistem penanggulangan bencana secara sinergi, terencana, terpadu dan berkesinambungan,” pungkasnya.

Editorial Team