Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memfasilitasi pelaksanaan ritual adat Suku Dayak dan Paser di Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (11/5/2024). (IDN Times/Ervan)
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memfasilitasi pelaksanaan ritual adat Suku Dayak dan Paser di Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (11/5/2024). (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times - Sebagai wujud komitmen dalam menghidupkan kearifan lokal, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memfasilitasi pelaksanaan ritual adat Suku Dayak dan Paser di Kalimantan Timur (Kaltim). Ini merupakan penghormatan kepada leluhur atas pembangunan IKN.

Upaya ini dilakukan dengan tujuan memastikan kelancaran dan keamanan dalam proses pembangunan.

Ritual adat tahun 2024 ini berlangsung selama dua hari, dimulai dari Sabtu (11/5/2024) hingga Minggu (12/5/2024), dengan lokasi di rest area Trunen, Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kaltim. 

1. Tradisi masyarakat Dayak dan Paser

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memfasilitasi pelaksanaan ritual adat Suku Dayak dan Paser di Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (11/5/2024). (IDN Times/Ervan)

Menurut Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, ritual adat ini adalah bagian dari tradisi masyarakat Dayak dan Paser untuk meminta restu dari leluhur sebelum membangun kampung atau struktur bangunan baru di tanah mereka. Ritual ini dianggap sebagai cara untuk meminta izin kepada roh leluhur dan diharapkan dapat menjaga mereka dari bencana.

“Ritual adat ini merupakan tradisi masyarakat Dayak serta Paser untuk meminta izin kepada leluhur mereka sebelum mendirikan kampung atau bangunan di tanah mereka," paparnya saat membuka kegiatan.

Bambang menegaskan bahwa pelaksanaan ritual adat ini adalah hasil kolaborasi antara OIKN dengan masyarakat dan lembaga adat untuk melestarikan budaya lokal. Ia berharap bahwa kegiatan ini dapat mempererat hubungan harmonis antara OIKN dengan masyarakat dan lembaga adat, serta bersama-sama berkontribusi dalam pembangunan IKN.

2. Upaya pelestarian budaya lokal di IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memfasilitasi pelaksanaan ritual adat Suku Dayak dan Paser di Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (11/5/2024). (IDN Times/Ervan)

Selain mengadakan ritual adat sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal, OIKN juga telah melakukan upaya pelestarian budaya melalui dua pendekatan, yaitu Culture Experience dan Culture Knowledge. Culture experience dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti ritual adat dan kompetisi olahraga tradisional, sedangkan culture knowledge melibatkan kegiatan seperti rembug budaya dan diskusi pengembangan kebudayaan.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat, Alimuddin, menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan wujud dari upaya OIKN untuk memahami aspirasi pemangku adat dan memperkuat pelestarian budaya lokal.

Dalam acara ini, terdapat 12 lembaga dan masyarakat adat yang berpartisipasi, termasuk Suku Paser, Suku Balik, dan berbagai sub-suku Dayak seperti Tonyooi Benuaq, Bahau Busang, Bahau Saq, Aoheng Soputan Buket, Bentian, Kayaan Mahakam, Modang, Lundayeh, dan Kenyah.

3. Apresiasi atas terselenggaranya ritual adat di IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memfasilitasi pelaksanaan ritual adat Suku Dayak dan Paser di Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (11/5/2024). (IDN Times/Ervan)

Presiden MADN, Martin Bila, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya ritual adat di IKN dan menekankan pentingnya dukungan masyarakat Dayak Kalimantan terhadap pembangunan IKN. Sementara Sultan Paser  Muhammad Jarnawi, menyatakan dukungan penuh dari Kesultanan Paser terhadap pembangunan IKN di wilayah PPU.

Di sisi lain, Wakil Presiden Urusan Internal Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Andersius Namsi, menegaskan bahwa MADN akan terus mendukung pembangunan IKN di Kaltim  sesuai dengan deklarasi yang telah mereka buat sebelumnya.

Sejumlah upacara dan pertunjukan seni adat Dayak akan ditampilkan dalam Ritual Adat Tahun 2024, termasuk Ritual Tutup Toli Bobok Kasai, Tarian Ajay, Tarian Ronggeng Pasir Balik, Tarian Ta’landeq, serta berbagai ritual adat lainnya yang dilakukan di sekitar area rest.

Editorial Team