Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Deputi Alimuddin
Deputi Otorita IKN Alimuddin (IDN Times/istimewa)

Intinya sih...

  • Pembangunan IKN meliputi aspek fisik dan non fisik, termasuk pembangunan fasilitas, sarana, prasarana, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

  • Perkembangan ekonomi masyarakat harus diikuti dengan konsistensi dan kedisiplinan agar dapat berjalan efektif.

  • Warga yakin hasil kegiatan budidaya ikan air tawar akan sesuai harapan dan berkelanjutan, serta dapat meningkatkan pendapatan mereka.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Penajam, IDN Times - Sesuai dengan Indikator Kinerja Utama atau Key Performance Indicators (KPI) Ibu Kota Nusantara, maka pada tahun 2035 mendatang, angka kemiskinan di wilayah delineasi Ibu Kota Nusantara (IKN), ditargetkan zero persen atau 0 persen.

Demikian diungkapkan, Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin, Kamis (16/10/2025) saat membuka Pelatihan dan Pendampingan Usaha Budidaya ikan Air Tawar Bagi Komunitas Pra Sejahtera Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Balai Pertemuan Umum Kecamatan Sepaku. 

“Maka untuk dapat mengubah kondisi ekonomi saat ini, harus diawali dengan perubahan dari dalam diri  setiap masyarakat,” tegas Alimuddin.

1. Pembangunan IKN meliputi aspek fisik dan non-fisik

Deputi Otorita IKN Alimuddin bersama warga pra sejahtera penerima pelatihan budidaya air tawar (IDN Times/istimewa)

Dikatakannya, pembangunan di IKN meliputi aspek fisik, yaitu pembangunan fasilitas, sarana, dan prasarana, dan aspek non-fisik, yaitu pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan aspek pembangunan paling sulit dilaksanakan.

Ia menambahkan, terkait dengan pemilihan kegiatan budidaya ikan air tawar sebagai program pelatihan dan pendampingan yang akan berjalan ini, merupakan datang dari aspirasi dari masyarakat sendiri karena kebutuhan, jadi bukan inisiasi dari Otorita IKN.

"Pendampingan yang dilakukan tidak hanya pada budidaya atau hulu saja, tetapi terus dilakukan hingga hilir atau pemasarannya. Maka program ini akan menjadi program berkelanjutan," tegas Alimuddin.

2. Harus diikuti perkembangan ekonomi masyarakat

Warga pra sejahtera peserta pelatihan budidaya air tawar OIKN (IDN Times/Ervan)

Direktur Pemberdayaan Masyarakat, Conrita Ermanto, mengharapkan peserta pelatihan dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya. Dan ketika budidaya berhasil, selanjutnya perlu ditindaklanjuti dengan pemasarannya.

“Mengingat akan semakin banyak pegawai yang pindah ke IKN, maka potensi demand yang meningkat untuk bahan makanan, dalam hal ini ikan lele, dapat menjadi peluang,” ungkap Conrita.

3. Warga yakini hasil kegiatan berjalan sesuai harapan

Warga pra sejahtera peserta pelatihan budidaya air tawar OIKN (IDN Times/Ervan)

Arham seorang peserta kegiatan warga Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku mengaku kegiatan program budidaya ikan air tawar ini memang, datang karena memang keinginan masyarakat sendiri, karena diyakini hasil kegiatan itu dapat berjalan sesuai harapan masyarakat.

“infonya memang pernah ada pelatihan serupa di tempat kami, tetapi saya tidak ikut. Dan yang membuat kami senang, karena pendampingan dilakukan hingga proses pemasarannya,” tuturnya.

Senada dengannya, Asep Suparman peserta pelatihan asal Sepaku meminta agar kegiatan itu bisa terus dilaksanakan kepada masyarakat agar dapat meningkatkan pendapatnya.

“Selain budidaya ikan diatas kolam saya siapkan tepat tanaman organik, sehingga selain pendapatan dari ikan saya juga bisa mendapatkan penghasilan dari tanaman organik,” tukasnya.

Editorial Team