Banjarmasin, IDN Times - Pagebluk penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak berdampak tidak langsung kepada pedagang sapi di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pemprov Kalsel memang dengan cepat membendung agar PMK ini tidak menyebar luas di peternak setempat. Tetapi yang sulit dihindari adalah terjadinya penurunan drastis penjualan hewan ternak jelang perayaan Idul Adha.
Masyarakat Banjarmasin cenderung berhati-hati berbelanja hewan kurban di tengah marak pemberitaan tentang PMK. Salah satunya dialami salah seorang pedagang sapi Banjarmasin bernama M Sidik yang mengaku penjualan hewan ternaknya anjlok tahun ini.
Hari-hari normal, pasaran hewan ternak sapi di Banjarmasin kisaran Rp14 juta per ekor. Dengan adanya persoalan PMK membuat pasokan hewan ternak di Banjarmasin pun menurun, berdampak pada kenaikan harganya menjadi Rp16 juta per ekor.
"Dampaknya pedagang mengalami kerugian puluhan juta rupiah karena adanya penurunan daya beli masyarakat akibat PMK ini. Biasanya beli 5 ekor, tahun ini paling 2 atau 3 ekor sapi saja," katanya saat ditemui di Banjarmasn, Jumat (8/7/2022).