Balikpapan, IDN Times - Masa pandemik tak hanya membawa dampak kesehatan, namun mempengaruhi seluruh kehidupan manusia, baik ekonomi, sosial, dan psikologis. Prof. Dr. Euis Sunarti, dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) menekankan, ternyata status sosial ekonomi masyarakat berpengaruh terhadap kepatuhan untuk menjalankan protokol kesehatan.
"Angka kemiskinan sekitar 28 juta, tapi kalau kita lihat dari data keluarga sejahtera dengan pendekatan BKKBN yang lama, maka sekitar 41,5 persen keluarga Indonesia belum sejahtera. Umumnya bekerja serabutan atau tidak stabil," katanya.
Ini berdampak pada penerapan protokol kesehatan terutama untuk physical distancing atau untuk berada di rumah saja.
"Jika tidak keluar rumah maka tidak punya pendapatan untuk esok atau lusa untuk makan. Jadi jika mau melakukan sosialisasi adaptasi kebiasaan baru, untuk menghindari kegiatan keluar rumah ini sulit dilakukan," kata Euis dalam Webinar 'Partisipasi Masyarakat terhadap Pencegahan dan Dampak Pandemi COVID-19 dalam Keluarga' yang digelar oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), pada Selasa (10/11/2020)