Partisipasi Pemilih di Pilkada Balikpapan Tak Sampai 70 Persen

Menurut Noor Thoha, hasil perhitungan tersebut masih bersifat sementara dan masih bisa berubah.

"Artinya hasil resmi tetap menunggu pelaksanaan pleno tingkat PPK dan tingkat KPU," ungkap Thoha.

Pleno ini dilaksanakan pada tanggal 11 sampai 14 Desember untuk tingkat PPK dan 16 Desember untuk pleno tingkat KPU. Sehingga karena hasil rekapitulasi ini masih dalam proses, maka KPU juga belum bisa menentukan tingkat partisipasi masyarakat.

Noor Thoha juga melanjutkan, pelaksanaan pilkada ini aman dan tertib. Karena pelaksanaan kondusif dan aman.

"Sejauh ini tidak ada kejadian yang aneh. Termasuk protokol juga telah dilaksanakan. Walau ada permasalahan sedikit, biasa event besar," ujarnya.

Setelah ini tahapan adalah mempersiapkan pleno di tingkat kecamatan dan kabupaten/ kota. "Yang jelas kami sekarang melaksanakan persiapan untuk pleno," katanya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Balikpapan masih menunggu pengumuman KPU terkait Pilkada 2020. Meskipun secara hitung cepat memenangkan pasangan Rahmad Mas'ud - Thohari Aziz. Berdasarkan data TP3D Kesbangpol, pasangan calon ini memenangkan suara 62,35%.

Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi menjelaskan, tingkat partisipasi hampir sama dengan Pilkada 5 tahun lalu yang mencapai 60 persen. Sementara target yang ditetapkan untuk Pilkada 2020 adalah 77,5 persen.

"Infonya ada delapan ribuan surat suara rusak. Tapi kalau DPT sekitar 443 ribu pemilih, maka 60 persen ya ada hampir 200 ribuan yang tak memilih," sebutnya.

COVID-19 menurutnya menjadi salah satu alasan pemilih enggan datang dan mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sehingga tingkat partisipasi memberi kabar yang kurang menggembirakan.

"Ini tanggung jawabnya bukan di KPU saja. Pemerintah daerah juga. Memang hampir terjadi di seluruh Indonesia," pungkasnya.