Pasien Isolasi Mulai Tempati Hotel Grand Tiga Mustika Balikpapan

Balikpapan, IDN Times - Per Kamis, 3 Juni 2021 ini Pusat Isolasi COVID-19, yakni Hotel Grand Tiga Mustika mulai dimanfaatkan untuk pasien karantina. Di hari perdana pemanfaatannya, hotel yang berkapasitas sekira 50 pasien ini sudah ditempati enam orang terkonfirmasi positif.
Ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty. Menurutnya isolasi di hotel bintang 4 ini akan lebih nyaman bagi pasien karena lokasi yang lebih dekat ke kota.
Sebelum resmi digunakan sebagai tempat isolasi, hotel ini terlebih dahulu disiapkan fasilitasnya. "Jadi kemarin kami tes listrik, tes AC apa berfungsi dengan baik, juga lift-nya. Tes semua saya ingatkan ke pegawai," kata Dio, sapaan Andi Sri, pada Kamis.
1. Lagi, penambahan kasus kluster keluarga

Dio menjelaskan, kendati sudah mulai memanfaatkan tempat isolasi terpusat yang baru, wisma isolasi juga tetap digunakan. Ia juga membeberkan kasus terbaru COVID-19 Kota Balikpapan, per hari ini ada penambahan 37 kasus terkonfirmasi positif.
Rinciannya, 12 orang diantaranya dengan riwayat suspek, 8 orang riwayat tracing kontak, 3 orang positif dari tindakan medis berupa tes PCR, dan 14 orang tanpa gejala (OTG).
Selain itu terdapat 25 orang selesai isolasi dan 1 orang meninggal dunia. "Ada penambahan empat kluster keluarga. Dua di Kelurahan Sepinggan Baru, lalu satu di Karang Rejo dan satu di Balikpapan Baru," sebut Dio.
2. Tiga kasus positif terjadi pada pasien yang akan operasi

Dari kasus positif baru juga ada satu orang ibu hamil dan tiga orang yang terdeteksi COVID-19 saat akan menjalani operasi. Menurutnya, tes COVID-19 memang menjadi syarat untuk pasien menjalani operasi.
"Sejak pandemik COVID-19, setiap tindakan medis terlebih dahulu diawali dengan tes antigen. Sebanyak tiga orang pasien terdeteksi positif saat kami tes sebelum operasi," terangnya.
Menurutnya tes COVID-19 sebelum tindakan medis sangatlah penting. Ini merupakan skrining praoperasi yang berguna untuk mengetahui kondisi pasien sebelum tindakan. "Ini memutus rantai penularan ke tim medis yang melakukan operasi," jelasnya.
Menurutnya selama ini masyarakat awam kerap mempertanyakan tes COVID-19 sebelum tindakan medis. Ada yang berpikir akan di-COVID-kan. "Padahal ini upaya mewaspadai kasus OTG. Bayangkan saja jika lolos tanpa tes, maka risiko besar tenaga medis operasi akan tertular," jelas Dio.
3. Lingkungan Embarkasi Haji disemprot disinfektan, siap digunakan calon jamaah haji

Pada hari ini tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan juga bertugas melaksanakan penyemprotan disinfektan di Embarkasi Haji. Ini sebelumnya dilakukan karena rencananya akan ada calon haji yang masuk asrama.
"Petugas yang kami turunkan tidak banyak. Sekira enam orang. Bertugas melakukan penyemprotan di area lingkungan atau luar asrama. Karena area kamar atau dalam asrama sudah disemprot disinfektan," terang Kepala BPBD Balikpapan, Suseno.
Menurutnya pihaknya dalam hal ini membantu tim satgas. Sebelumnya area dalam sudah disemprot terlebih dahulu sebelum ditinggalkan oleh petugas isolasi dari satgas.
"Ini kan kami lakukan bersama penyemprotannya. Kami yang lingkungan, dari petugas embarkasi yang area kamar," ujarnya.
Kendati informasi terbaru, jemaah haji Indonesia 2021 batal diberangkatkan. Ditambahkan Dio, yang terpenting pemerintah kota sudah berupaya. Apalagi jemaah haji juga sudah melaksanakan dua vaksinasi, yakni COVID-19 dan meningitis.
"Embarkasi haji juga sudah kami persiapkan. Tapi mau bagaimana lagi kita semua bisa berencana. Tapi kan Tuhan yang menentukan," tandas Dio.