Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf meninjau pameran Manuskrip Turots di arena pengukuhan pengurus PBNU, di Dome, Balikpapan, Minggu (30/1/2022). Foto PBNU
Sementara itu, di lokasi pengukuhan Pengurus baru PBNU kali ini juga digelar pameran Manuskrip Turots, atau pameran kitab-kitab klasik karya ulama Nusantara.
Ada banyak kitab yang dipamerkan. Bahkan ada sebuah kitab yang dimaknai arti oleh Syaikhona Kholil Bangkalan.
“Pameran turots ini diinisiasi beberapa kiai muda yang menginginkan apa yang mereka sebut Nahdlatul Turots yang berarti kebangkitan warisan intelektual ulama Nusantara,” kata Gus Yahya.
Kitab-kitab yang dipamerkan menggambarkan tentang betapa kaya warisan intelektual sebagai sebuah pergulatan dari para ulama Nusantara.
“Manuskrip yang dikumpulkan para kiai muda ini ada yang sangat tua bahkan ada karya yang belum diterbitkan,” kata Gus Yahya.
Karya para ulama Nusantara ini menunjukkan betapa kuatnya Islam Nusantara yang memiliki rujukan yang otentik dan kokoh untuk wawasan keagamaan.
“Kita memiliki struktur keagamaan kita sendiri yang tidak kalah kokoh dibandingkan struktur keagamaan dari belahan dunia mana pun,” kata Gus Yahya.