Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Salah satu sudut Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal di Kota Balikpapan. (IDN Times/Erik Alfian)

Balikpapan, IDN Times - Proses pembebasan lahan untuk pembangunan Bendali Ampal Hulu di Kota Balikpapan saat ini sudah tuntas. Pemkot Balikpapan berharap setelah pembebabasan lahan proses pembangunan bendali dapat segera dimulai dan dibantu oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV.

Pembangunan itu nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sementara itu, BWS Kalimantan IV akan melakukan peninjauan terhadap dokumen terkait.

1. Lahan yang dibebaskan 10 hektare

ilustrasi bendungan. (Dok. wagers.id)

Proyek Bendali Ampal Hulu menjadi salah satu proyek jangka panjang yang disiapkan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur untuk mengatasi banjir di Balikpapan.

“Lahan yang sudah dibebaskan untuk membangun Bendali Ampal Hulu seluas 10 hektare,” terang Kabid SDA dan Drainase Dinas PU Balikpapan, Jen Supriyanto.

Lokasi pembangunan Bendali Ampal Hulu terbagi di Kelurahan Gunung Samarinda seluas 3 hektare dan 7 hektare di Kelurahan Gunung Samarinda Baru. Kebutuhan anggaran untuk pembebasan lahan Bendali Ampal Hulu mencapai Rp43,5 miliar. Di mana, Rp22 miliar dialokasikan pada tahun 2023 dan Rp21,5 miliar pada 2024.

2. Segera susun Amdal

Pemkot Balikpapan, sudah lebih dulu membangun rumah pompa untuk mengatasi banjir. (IDN Times/Erik Alfian)

Setelah pembebasan lahan, selanjutnya akan disusun analisis dampak lingkungan (Amdal).  Keberadaan bendali ini, diharapkan mampu mereduksi aliran air yang berasal dari drainase sekunder atau tersier, misalnya Kampung Timur, Perumahan Depsos, Tumaritis, Grand City, hingga Sumber Rejo.

Air dari drainase tersebut, nantinya akan ditampung di Bendali Ampal Hulu agar tidak membebani drainase primer Ampal, serta mengurangi luapan air di kawasan Jalan Beller.

“Semoga Amdal bisa selesai akhir tahun ini, sehingga tahun depan bisa dilanjutkan dengan pembangunan fisik,” ujar dia.

3. Dokumen pembebasan lahan akan ditinjau BWS Kalimantan IV

BWS Kalimantan IV Samarinda. (Dok. X BWS Kalimantan IV)

Kepala BWS Kalimantan IV Yosiandi Radi Wicaksono mengatakan, akan meninjau lebih dulu dokumen pembebasan lahan Bendali Ampal Hulu untuk memastikan pembebasan lahan benar-benar tuntas 100 persen.

"Kalau sudah selesai pembebasan lahannya, nanti akan segera kami usulkan ke Kementerian PU untuk ditanggapi," kata dia.

Yosiandi tak menampik, keberadaan Bendali Ampal Hulu penting untuk mengatasi masalah utama banjir di Kota Beriman, Balikpapan.

“Ini menjadi kunci pengendalian banjir DAS Ampal. Jadi memang sebaiknya mereduksi limpahan air dari bagian hulu,” terang dia.

Editorial Team