Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Riyanto (56) dan sang istri Siti Musyarofah (53) berdiri di jalanan depan rumahnya yang sudah tergenang air sepekan terakhir, Minggu (10/11/2024). (IDN Times/Erik Alfian)

Balikpapan, IDN Times - Proyek pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Ibu Kota Nusantara (IKN) menuai pro kontra di tengah masyarakat. Pada segmen 3A-1, tepatnya di Kilometer 11, RT 57, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, pembangunan jalan tol yang menghubungkan Balikpapan dengan IKN diklaim warga memicu persoalan banjir. 

Riyanto (56), salah seorang warga terdampak, mengatakan bahwa banjir yang melanda rumahnya pada Agustus 2024 merupakan pengalaman pertama. Ia pun mengklaim, daerah tersebut sebelumnya tidak pernah mengalami banjir.

"Ini pertama kalinya rumah saya kebanjiran setelah puluhan tahun. Sebelumnya tidak pernah ada," kata Riyanto pada Minggu (10/11/2024).

1. Tiga kali rumah Riyanto diterjang banjir

Foto udara banjir yang melanda RT 57 pada Agustus 2024 kemarin. (Dok. Istimewa)

Riyanto mengenang banjir besar yang terjadi pada Agustus lalu dengan ketinggian mencapai satu setengah meter. “Air sampai setinggi leher saya,” ujarnya. Ia mengaku saat itu sedang tertidur ketika air mulai masuk sekitar pukul 04.00 Wita. Ketika bangun, air sudah mencapai lutut, dan hampir semua barang di rumahnya tidak dapat diselamatkan, termasuk perabot dan elektronik. Total kerugian ditaksir mencapai Rp30 juta.

Tidak berhenti di situ, banjir kembali melanda rumahnya pada September dan Oktober, meskipun dengan intensitas yang lebih ringan. Hingga kini, area di sekitar rumah Riyanto masih terendam air, dan kondisi ini telah berlangsung selama lebih dari seminggu.

Riyanto menuding, banjir ini disebabkan oleh tertutupnya drainase alami di wilayah tersebut akibat pekerjaan proyek tol. Meskipun kontraktor telah membuka kembali saluran air, posisinya dianggap kurang ideal sehingga air tidak mengalir dengan baik dan terus menggenangi rumah serta jalan penghubung warga.

2. Dinding rumah warga retak

Editorial Team

Tonton lebih seru di