Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina
Ibnu mengakui bahwa mengubah kebiasaan BAB sembarangan di Banjarmasin bukan perkara mudah, terutama bagi masyarakat di bantaran sungai yang sudah terbiasa melakukannya secara turun-temurun. Selain itu, perubahan ini membutuhkan biaya yang cukup besar serta sosialisasi yang intensif dan berkelanjutan.
"Kebiasaan ini tidak hanya masalah perilaku individu, tetapi juga terkait ketersediaan infrastruktur sanitasi yang layak. Kami bersyukur Banjarmasin sudah memiliki instalasi pengolahan air limbah di beberapa titik, serta sistem komunal yang menggunakan pipa dan biofilter," kata Ibnu.
Dalam upaya mencapai target ODF, Pemkot Banjarmasin akan memprioritaskan 20 kelurahan yang masih berstatus belum bebas BAB sembarangan. Beberapa daerah yang menjadi perhatian khusus adalah Kelayan, Mantuil, dan Alalak. Di sisi lain, wilayah Pasir Mas, yang berada di Pelambuan, hampir sepenuhnya bebas BAB sembarangan.
"Jika 10 kelurahan lagi berhasil mendeklarasikan status ODF pada bulan depan, capaian sanitasi kota akan meningkat signifikan dan berdampak positif pada kualitas hidup warga," tambahnya.