Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasien wasir (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi pasien wasir (freepik.com/pressfoto)

Samarinda, IDN Times – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menyambut baik usulan kerja sama dengan RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) untuk penanganan pasien terlantar, terutama bagi warga yang tidak memiliki identitas.

Wali Kota Samarinda Andi Harun menyatakan kesiapan pihaknya menjalin kerja sama tersebut. Menurutnya, kolaborasi ini penting untuk memastikan pelayanan kesehatan yang manusiawi bagi masyarakat kurang beruntung.

“Saya setuju dengan usulan ini, tapi tentu perlu dibatasi. Kalau pasien tersebut memang warga Samarinda dan ditemukan di wilayah Samarinda, maka tidak masalah,” ujar Andi Harun dalam audiensi bersama Plt Direktur RSUD AWS, dr. Indah Puspitasari, di Balai Kota Samarinda diberitakan Antara, Selasa (4/11/2025).

1. Kerja sama kesehatan bisa dikembangkan di Kaltim

Wali Kota Samarinda, Andi Harun. (Dok. Diskominfo Samarinda)

Lebih lanjut, Andi mengusulkan agar kerja sama serupa juga dikembangkan di seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur.

“Tidak apa-apa kalau Samarinda jadi yang pertama. Ke depannya, mungkin Pak Gubernur bisa menginisiasi agar program seperti ini diterapkan di daerah lain,” tambahnya.

2. Kerja sama penanganan pasien terlantar

ilustrasi pasien (pexels.com/Anna Shvets)

Sementara itu, Plt Direktur RSUD AWS, dr. Indah Puspitasari, menjelaskan bahwa pola kerja sama seperti ini sebenarnya pernah diterapkan lima tahun lalu, namun saat itu dilakukan dengan RS Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam untuk menangani pasien terlantar dengan gangguan kejiwaan.

“Kerja sama dengan RS Jiwa Atma Husada sudah berjalan lima tahun. Kami berharap Pak Wali bisa menyetujui pola kerja sama serupa dengan RSUD AWS,” ungkap Indah.

3. Penanganan pasien terlantar

Ruangan isolasi RSUD AWS Samarinda bagi yang terjangkit virus corona. Potret ini diambil pada 27 Januari 2020 (IDN Times/Yuda Almerio)

Ia menambahkan, penanganan pasien terlantar tanpa identitas biasanya melibatkan relawan dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Jika identitas pasien berhasil ditemukan, pihak rumah sakit akan langsung menghubungi keluarga.

Namun, apabila pasien benar-benar tidak memiliki identitas, RSUD AWS akan bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) untuk penerbitan KTP sementara serta pengurusan jaminan kesehatan agar pasien tetap bisa mendapatkan pelayanan medis.

Editorial Team