Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tenggelam (pexels.com/Senanur Ceylan)

Balikpapan, IDN Times - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan terus melakukan pencarian terhadap Ahmad (55), seorang anak buah kapal (ABK) TB Berkat Bahari 1, yang diduga tercebur di perairan Muara Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

"Hari ini, kami memasuki hari keempat pencarian Ahmad di Perairan Muara Bengalon," ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Endrow Sasmita, Senin (30/12).

1. Kapal tongkang sedang berjangkar di perairan tersebut

Proses pencarian korban. (Dokumen Kantor SAR Bekasi)

Menurut keterangan saksi Budi Santoso, Ahmad terakhir kali terlihat pada Kamis (26/12) sedang berjalan di atas tongkang Duta Bahari 2, yang tengah berjangkar di perairan tersebut. Namun, keesokan harinya, saat kapal hendak bersandar, Ahmad tidak lagi terlihat.

"Seharusnya korban membantu proses pengamanan saat kapal bersandar, tapi saat itu ia tidak ditemukan," jelas Endrow.

Ahmad diketahui merupakan warga Kampung Bojong Jambu, RT 03/RW 06, Kelurahan Sindangkerta, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Ketidakhadirannya pertama kali disadari oleh rekan-rekannya, yang kemudian melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib.

2. Proses pencarian SAR terus berjalan

Tim SAR temukan jasad korban. (Dokumen Kantor SAR Bekasi)

Mendapat laporan pada Jumat (27/12) pukul 17.10 Wita, Pos SAR Kutai Timur segera menuju lokasi kejadian di koordinat 0°36'20.10"N 117°43'2.76"E. Perjalanan sepanjang 125,22 kilometer dari Pos SAR Sangatta dilakukan untuk memulai operasi pencarian.

"Hingga hari ini, pencarian melibatkan Tim SAR gabungan dari berbagai unsur, seperti Tim Rescue Pos SAR Sangatta, Polairud Polda Kaltim, Polairud Muara Bengalon, Pos AL Muara Bengalon, kru TB Berkat Bahari 1, serta warga sekitar," tambah Endrow.

Area pencarian diperluas hingga 44 mil laut persegi dan dibagi menjadi tiga regu. Tim menggunakan pola "parallel sweep" untuk memaksimalkan pencarian di area yang luas dan sulit dijangkau.

3. Cuaca jadi kendala utama

ilustrasi tumbuhan terguyur hujan (pexels.com/Bibhukalyan Acharya)

Operasi SAR turut didukung sejumlah peralatan seperti perahu karet milik Basarnas, speed boat Polairud Polda Kaltim, serta speed boat Pos AL Muara Bengalon. Namun, kondisi cuaca menjadi tantangan besar. "Hujan deras, angin kencang, serta gelombang tinggi memperlambat upaya kami," ujar Endrow.

Tim SAR gabungan tetap bekerja keras untuk menemukan korban di tengah berbagai kendala. Pencarian akan dilanjutkan hingga korban berhasil ditemukan atau sesuai prosedur operasi.

Editorial Team