Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Transmigrasi (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Transmigrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Samarinda, IDN Times – Pengamat dari Universitas Mulawarman, Aji Sofyan Effendi, menilai model transmigrasi kepulauan dapat menjadi solusi di tengah penolakan sebagian daerah terhadap program transmigrasi. Indonesia, kata dia, masih memiliki ribuan pulau tak berpenghuni yang berpotensi dikembangkan.

“Data 2024 mencatat Indonesia memiliki 17.380 pulau. Sekitar 13 ribu di antaranya merupakan pulau terpencil, terluar, dan terbelakang yang sebagian besar belum berpenghuni. Pulau-pulau ini bisa menjadi tujuan transmigrasi dari daerah padat penduduk,” ujar Aji Sofyan diberitakan Antara di Samarinda, Senin (11/8/2025).

1. Mengurangi ketimpangan hak atas tanah

Dr. Aji Sofyan Effendi, Pengamat Ekonomi (Dok.IDN Times/Istimewa)

Menurut Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Samarinda/Korwil ISEI Kaltim ini, transmigrasi kepulauan dan kawasan pesisir dapat mengatasi ketimpangan hak atas tanah dan fasilitas yang selama ini dikeluhkan daerah penolak.

“Pulau-pulau tak berpenghuni itu ibarat harta karun. Potensi perikanan, kelautan, dan pariwisata kelas dunia sangat besar. Yang terpenting, ini memberi ruang masa depan sekaligus mengurangi kepadatan penduduk di Jawa yang sudah overload,” jelasnya.

2. Membangun peradaban baru

Ilustrasi Transmigrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Aji menegaskan, konsep ini bukan sekadar memindahkan warga, melainkan menyebarkan potensi dan membangun peradaban baru. Ia juga menyoroti aspek keamanan negara.

“Pulau terluar yang kosong adalah celah keamanan. Kasus Sipadan dan Ligitan jadi pelajaran. Dengan menempatkan penduduk di pulau-pulau tersebut, kedaulatan negara otomatis lebih kuat,” tegasnya.

3. Penggunaan listrik tenaga surya

Ilustrasi Transmigrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Untuk kebutuhan listrik, ia mengusulkan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di setiap rumah. “Pulau yang tadinya gelap bisa terang benderang. Energi mandiri, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Aji menambahkan, potensi kelautan di pulau-pulau itu bisa menjadi tulang punggung ekonomi. Transmigran tidak hanya menjadi petani, tetapi juga nelayan modern, pengolah hasil laut, pengembang pariwisata bahari, hingga peneliti kelautan.

Editorial Team