Gakkum Kehutana sudah memeriksa keterangan sejumlah pihak untuk mengetahui siapa di balik pembukaan lahan di KHDTK Lempake, Samarinda. (Dok. KHDTK Lempake)
Kepala Balai Gakkum Kehutanan Wilayah Kalimantan, David Muhammad, mengungkapkan bahwa laporan awal yang diterima tidak disertai bukti tangkap tangan terhadap pelaku perambahan. "Saat kami tiba di lokasi, memang tidak ditemukan adanya aktivitas perambahan. Namun, kami tetap menurunkan tim untuk mencari petunjuk, bukti, dan saksi yang dapat mengungkap siapa pelakunya, bagaimana dan kapan kegiatan itu dilakukan," jelasnya.
Sejauh ini, Gakkum telah memeriksa pihak-pihak terkait, termasuk koperasi yang diduga terlibat, yakni KSU PUMMA. Namun, pemeriksaan belum optimal karena ketua koperasi sedang sakit dan hanya diwakili oleh bagian humas serta pihak yang mengelola alat berat.
"Selain memeriksa koperasi, hari ini kami juga melakukan peninjauan langsung ke lapangan, termasuk ke perusahaan tambang yang berada di sekitar kawasan hutan pendidikan Unmul, untuk melengkapi data dan menentukan pihak yang bertanggung jawab atas perambahan tersebut," tambah David.
Gakkum juga telah menelusuri keberadaan alat berat yang diduga digunakan dalam kegiatan perambahan. Bukti-bukti berupa foto, video, serta rekaman drone milik pihak Unmul turut menjadi bahan penyelidikan yang kini sedang dianalisis oleh tim Gakkum Wilayah Kalimantan.