Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi beras (Dok. Perum Bulog)
Ilustrasi beras Bulog. (Dok. Perum Bulog)

Intinya sih...

  • Gudang baru di Bontang mempercepat distribusi ke Kutim dan Kubar

  • Semua beras di Bulog lalui quality control untuk menjaga mutu

  • Bulog serap hasil produksi petani lokal, telah menyerap 7.800 ton gabah kering panen

Samarinda, IDN Times – Perum Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara terus memperkuat ketahanan pangan dengan membangun infrastruktur distribusi baru. Salah satunya, pembangunan gudang berkapasitas 2.000 ton di Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Pimpinan Wilayah Bulog Kaltim-Kaltara, Mersi Windrayani, menjelaskan langkah ini merupakan strategi mempercepat distribusi pangan ke daerah-daerah yang selama ini masih bergantung dari Samarinda.

“Samarinda wilayahnya cukup luas, sehingga perlu ada gudang yang lebih dekat ke titik distribusi. Sekarang sedang dibangun gudang di Bontang, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bontang,” ujar Mersi saat menjadi pembicara dalam diskusi Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Peran BULOG di Kaltimtara di Samarinda.

1. Percepat distribusi ke Kutim dan Kubar

Ilustrasi gudang Bulog . (Dok. Perum Bulog)

Keberadan gudang ini diharapkan bisa mempercepat distribusi ke wilayah seperti Kutai Timur dan Kutai Barat yang selama ini mengambil pasokan dari Samarinda.

“Kalau gudang di Bontang selesai, distribusi bisa lebih dekat dan efisien,” tambahnya.

Ada pun Bulog saat ini mendistribusikan dua jenis beras utama, yakni beras medium dan premium. Beras medium didistribusikan dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan dikemas dalam karung ukuran 5 kilogram.

2. Semua beras di Bulog lalui quality control

Stok beras Bulog. (Dok. Perum Bulog)

Untuk menjaga mutu, semua beras yang keluar dari gudang Bulog wajib melalui proses quality control.

“Kita pastikan timbangannya sudah tera kalibrasi dan kualitasnya sesuai standar,” ujar Mersi.

Ia menambahkan, perbedaan kualitas terletak pada tingkat patahan: beras premium memiliki patahan 5–10 persen, sedangkan beras medium bisa mencapai 25 persen.

3. Serap beras petani lokal

Bulog Kaltim-Kaltara mulai aktif menyerap gabah dari petani di Kaltim. (Dok. Istimewa)

Selain mendistribusikan, Bulog juga terus menyerap hasil produksi petani lokal. Hingga pertengahan 2025, Bulog Kaltimtara telah menyerap sekitar 7.800 ton gabah kering panen dari para petani di Kalimantan Timur.

“Alhamdulillah, kita juga sudah memiliki stok beras lokal hasil dari penyerapan itu,” ucap Mersi.

Bulog juga bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk memastikan distribusi berjalan sesuai aturan. Setiap agen yang menerima distribusi harus menandatangani surat pernyataan, termasuk larangan membuka atau mengoplos beras SPHP.

Editorial Team