Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
e41896f1-3c38-4f3f-9788-9f62c2fbd01f.jpeg
KLHK beri bantuan alat service ramah lingkungan ke teknisi AC di Kalbar. (IDN Times/Teri).

Pontianak, IDN Times - Dalam rangka memperingati Hari Ozon Sedunia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan bantuan berupa alat kerja ramah lingkungan kepada teknisi AC di Kalimantan Barat (Kalbar).

Bantuan itu diberikan langsung Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLHK, Ary Sudijanto di Pontianak, pada Sabtu (4/10/2025).

“Teknisi RAC adalah pasukan terdepan dalam penyelamatan bumi. Sebab, 80 persen emisi BPO dan HFC di Indonesia justru berasal dari aktivitas pemasangan dan reparasi alat pendingin seperti AC, kulkas, hingga AC mobil,” papar Ary.

1. Bantuan dapat peningkatan kapasitas teknisi

Alat service AC ramah lingkungan. (IDN Times/Teri).

Ary menjelaskan bantuan ini merupakan bagian dari peningkatan kapasitas teknisi Refrigeration and Air Conditioning (RAC) dalam mengurangi emisi Bahan Perusak Ozon (BPO) dan Hydrofluorocarbon (HFC).

Lapisan ozon, kata Ary sangat penting karena menjadi tameng bumi dari radiasi ultraviolet B (UV-B). Tanpa perlindungan ozon, risiko kanker kulit, kerusakan mata, hingga terganggunya biota laut bisa meningkat tajam.

2. Target 2050 lapisan ozon pulih

Teknisi AC di Kalbar dapat bantuan alat service AC ramah lingkungan. (IDN Times/Teri).

Sejak tahun 1979 penipisan ozon terus meluas. Ary bilang, sekitar 1,1 juta kilometer persegi, pada 2015 areal penipisan mencapai 28,2 juta kilometer persegi.

Namun, berkat komitmen dunia melalui Konvensi Wina dan Protokol Montreal, kondisi lapisan ozon mulai menunjukkan tren pemulihan.

“Harapannya, di pertengahan abad ini, tepatnya 2050, lapisan ozon bisa pulih kembali,” harap Ary.

3. Teknisi AC turut menyelamatkan bumi

KLHK peringati Hari Ozon di Pontianak. (IDN Times/Teri).

KLHK memberikan bantuan alat servis AC ramah lingkungan ini tidak hanya mencegah kebocoran freon, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas teknisi.

“Kami ingin para teknisi bangga dengan profesinya. Mereka bukan hanya mencari nafkah, tapi juga ikut menyelamatkan bumi,” ungkapnya.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menargetkan hingga tahun 2030 sebanyak 1.250 unit alat serupa akan dibagikan kepada teknisi di berbagai daerah.

Editorial Team