Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pekerja proyek refinery development master plan (RDMP) kilang Pertamina Balikpapan inisial WD (33) dilaporkan tewas dianiaya sesama rekannya, Sabtu (11/2/2023). (IDN Times/Hilmansyah)
pekerja proyek refinery development master plan (RDMP) kilang Pertamina Balikpapan inisial WD (33) dilaporkan tewas dianiaya sesama rekannya, Sabtu (11/2/2023). (IDN Times/Hilmansyah)

Balikpapan, IDN Times - Seorang pekerja proyek refinery development master plan (RDMP) kilang Pertamina Balikpapan inisial WD (33) dilaporkan tewas dianiaya sesama rekannya, Sabtu (11/2/2023). Pelaku sendiri sudah langsung diringkus hingga diserahkan ke Polresta Balikpapan guna menjalani proses hukum. 

Pihak Community Development Manager RDMP Balikpapan Prisca Christina, membenarkan kejadian nahas tersebut. Penganiayaan pekerja RDMP ini diduga karena masalah pribadi yang dibawa ke pekerjaan. 

“Ada masalah personal antara pelaku dan korban. Di luar dari pekerjaan. Pelaku sudah dilaporkan ke polisi oleh para saksi dan saat ini dalam proses investigasi. Maaf saya belum bisa banyak memberikan komentar,” katanya kepada media, Minggu (12/2/2023). 

1. Penganiayaan terjadi saat jam kerja

pekerja proyek refinery development master plan (RDMP) kilang Pertamina Balikpapan inisial WD (33) dilaporkan tewas dianiaya sesama rekannya, Sabtu (11/2/2023). (IDN Times/Hilmansyah)

Pihak Polresta Balikpapan sudah memproses penyidikan kasus penganiayaan berat mengakibatkan hilangnya nyawa korban ini. Kasatreskrim Komisaris Polisi Zamhuri diwakili Pejabat sementara Kasubnit II Unit Jatanras Satreskrim Polresta Balikpapan Inspektur Dua Polisi Sukaca Bayu Sakti menyebutkan kronologis kasusnya terjadi saat jam kerja. 

Pelaku inisial PL (25) menganiaya korban inisial WD (33) hingga meninggal dunia di lantai dua bangunan area kilang Pertamina Balikpapan. Ia sepertinya menuduh korban sengaja mengotori bajunya dengan perkakas scaffolding

"Belum tahu pasti, apakah disengaja atau tidak. Tapi ada benda yang menjatuhi tubuhnya si terduga pelaku dari lokasi korban bekerja, sehingga pelaku marah terhadap korban," jelasnya.

Padahal di antara pelaku dan korban sama-sama pekerja yang kos di kawasan Gunung Guntur, Balikpapan tengah.

2. Pelaku menganiaya korban dengan pipa besi

Ilustrasi perundingan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Tersingung dengan kejadian tersebut, Bayu menyebutkan, pelaku ini emosi dan langsung mendatangi korban dengan membawa sebatang pipa besi sepanjang 1,5 meter. Pipa besi inilah yang dipergunakan pelaku menganiaya korban hingga tewas. 

"Pipa besi tersebut dipukul pelaku sekali, hingga mengenai bagian kepala atas agak ke belakang. Akibatnya banyak keluarkan darah dari kepala korban hingga melumuri helm dan baju kerja korban,” paparnya.

Para pekerja lain pun langsung berusaha menolong korban yang sekarat. Sedangkan pelaku sendiri langsung kabur dengan menyamar menggunakan baju kerja milik rekannya. 

“Pelaku berusaha kabur dengan mengelabui petugas dengan mengganti baju dari beda sub konstruksi. Jadi ketika keluar dari gate tidak menggunakan baju miliknya tapi baju milik orang lain," ungkapnya.

3. Petugas keamanan kilang mengamankan pelaku

pekerja proyek refinery development master plan (RDMP) kilang Pertamina Balikpapan inisial WD (33) dilaporkan tewas dianiaya sesama rekannya, Sabtu (11/2/2023). (IDN Times/Hilmansyah)

Upaya pelarian pelaku ini akhirnya tetap saja ketahuan petugas keamanan kilang Pertamina Balikpapan. Identitasnya langsung terdeteksi saat memperlihatkan kartu identitas pekerja di pos keamanan. 

"Saat diperiksa ID Card. Karena keluar harus pakai ID. Jadi ketahuan dari situ," sambungnya. Selanjutnya pelaku diamankan oleh petugas keamanan setempat dan lantas digiring menuju Mapolresta Balikpapan untuk diproses hukum.

Sedangkan pelaku dalam pemeriksaan polisi mengaku kesal dengan ulah korban yang kerap memarahinya. Bahkan terkadang tanpa ada alasan yang jelas. 

“Dia (WD) sering marah-marah tanpa sebab, bahkan saat dipanggil saja kadang marah,” ujarnya tertunduk.

Editorial Team