Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pengisian BBM di SPBU Pertamina. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Balikpapan, IDN Times - Pertamina sudah menyalurkan hampir 1,4 kilo liter (KL) bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite untuk regional Kalimantan. Jatah Kalimantan sebesar 1,78 KL lebih yang merupakan keseluruhan penyaluran sampai 14 Agustus 2022.

“Khusus untuk Kalimantan Timur, sudah kami salurkan BBM jenis Pertalite sebanyak 390.332 KL dari kuota 515.958 KL,” kata Humas Pertamina Patra Niaga Susanto Satria seperti dilansir dari Antara pada Sabtu (27/8/2022).

1. Diserap pasar sebanyak 138.022 KL solar subsidi

Ilustrasi pengisian BBM di SPBU. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Ada pula solar untuk regional Kalimantan dan BBM yang sudah dilepas ke pasar sebanyak 565.953 KL, sementara kuotanya 862.349 KL.

Di Kalimantan Timur sudah diserap pasar sebanyak 138.022 KL solar subsidi, dengan jatah 2022 sebanyak 206.182 KL.

“Kami imbau masyarakat bila membeli BBM subsidi, belilah sesuai keperluan,” kata Satria.

2. Daftar di subsiditepat.mypertamina.id.com

Foto Pertamina

Pada kesempatan yang sama, Pertamina juga menyampaikan bagi siapa yang merasa berhak mendapatkan BBM bersubsidi, dapat mendaftarkan kendaraannya ke laman subsiditepat.mypertamina.id.com. Bisa juga datang ke booth registrasi yang ada di sebagian besar SPBU.

Pertamina juga memberikan instruksi kepada seluruh lembaga penyalur untuk menyalurkan produk sesuai dengan prosedur yang berlaku dan akan ada sanksi tegas terhadap lembaga penyalur yang terbukti melakukan pelanggaran.

3. Sebanyak 33 SPBU langgar aturan layanan

Ilustrasi pengisian BBM di SPBU Pertamina. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Tercatat sepanjang tahun 2022, total sudah 33 SPBU di seluruh wilayah Kalimantan yang terbukti melakukan pelanggaran dalam pelayanan BBM subsidi.

“Kami memberikan peringatan keras pada seluruh lembaga penyalur untuk tidak melayani pembelian kendaraan dengan tangki modifikasi maupun pembelian tidak wajar,” kata Satria.

4. Sanksi pelanggaran

Ilustrasi pengisian BBM. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Bila terbukti melanggar, pemilik usaha terancam akan diberikan sanksi, mulai dari teguran, pemotongan alokasi jatah BBM, hingga pemutusan hubungan usaha.

Harga solar subsidi yang Rp7650 per liter menjadikannya sangat jauh di bawah harga solar non subsidi yang mencapai Rp17.200 per liter. Perbedaan harga hampir Rp10 ribu tersebut membuat solar subsidi menjadi rebutan.

5. BBM subsidi diperkirakan habis Oktober

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. ANTARA/HO-Humas Kemenkeu/Faiz.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan bahwa persediaan pertalite dan solar subsidi diperkirakan akan habis pada Oktober 2022. Dia juga mengatakan tak ada tambahan subsidi dari pemerintah.

Berdasarkan hitungan pemerintah, rata-rata konsumsi pertalite dan solar sekitar 2,4 juta-2,5 juta KL per bulan. Sementara total kuota solar yang dibutuhkan mencapai 17,44 juta KL dan pertalite 29,07 juta KL hingga akhir tahun 2022.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team