Wakil Direktur Utama PT Pertamina Wiko Wigantoro. (Dok. Istimewa)
Menanggapi hal tersebut, Wakil Direktur Utama PT Pertamina, Wiko Migantoro, mengakui adanya kekosongan BBM di Balikpapan. Ia mengatakan, Pertamina memang menahan distribusi karena menemukan BBM yang tidak sesuai spesifikasi.
“Kami menemukan BBM yang off-spec (di luar spesifikasi), sehingga kami tidak menyalurkannya. Stok kemudian didatangkan dari Banjarmasin, Samarinda, dan juga produksi ulang di Balikpapan,” kata Wiko.
Dirinya juga meminta maaf karena langkah ini justru membuat kekosongan stok Pertamax di Balikpapan dalam beberapa hari.
"Seharusnya kami memang menghitung minimum stok level sehingga ketika terjadi masalah seperti ini tetap bisa menyuplai kebutuhan di Balikpapan," kata dia.
Soal kualitas BBM, Wiko menambahkan bahwa Pertamina telah memberi sanksi kepada 239 SPBU yang dinilai melanggar standar operasional.
“Kami aktif melakukan pendisiplinan internal dan terhadap mitra. Di Balikpapan, kami juga melakukan pembenahan menyeluruh agar BBM yang disalurkan sesuai spesifikasi,” jelasnya.
Terkait keluhan masyarakat, Wiko menyatakan Pertamina telah melakukan perbaikan kendaraan secara gratis di beberapa kota, seperti Samarinda, Balikpapan, dan Bontang.
DI Samarinda, Wiko mengklaim Pertamina sudah menangani 49 unit kendaraan roda empat, 6 unit roda dua, di Bontang 39 unit kendaraan roda empat dan 26 unit roda dua, dan di Balikpapan kami menangani 60 unit roda empat dan 4 unit roda dua.
“Kami bekerja sama dengan agen pemegang merek (ATPM) untuk memberikan layanan bengkel gratis jika ditemukan kerusakan akibat BBM,” ujarnya.