Pj Gubernur Kaltim Pastikan Beras Bulog Memiliki Kualitas Baik

27 Feb 2024, 17:00 WIB

Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik saat meninjau produk olahan pisang grecek Kutai Timur yang akan diekspor ke sejumlah Negara. (Adpim Pemprov Kaltim)

Balikpapan, IDN Times - Penjabat Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik memastikan kepada masyarakat di daerahnya bahwa beras medium yang disediakan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) juga memiliki kualitas yang baik dan layak untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari.

"Akmal Malik mengatakan bahwa kualitas beras Bulog cukup baik dan layak untuk dikonsumsi," ujarnya dilaporkan Antara saat menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di Balikpapan, Senin (26/2/2024).

Akmal melakukan sidak di Pasar Inpres Klandasan Balikpapan dan Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan. Inspeksi ini dilakukan oleh Penjabat Gubernur Kaltim menyusul adanya kenaikan harga beras di beberapa pasar tradisional di wilayah tersebut.

1. Harga beras premium di wilayah Kaltim

Ilustrasi beras yang dijual ke pasar. IDN Times/Dahrul Amri Lobubun

Menurut data dari Sistem Informasi Perdagangan Kaltim, harga beras premium di sejumlah wilayah Kaltim pada Januari 2024 adalah Rp16 ribu per kilogram. Harga ini naik menjadi Rp18 ribu per kilogram pada tanggal 23 Februari 2024.

Kenaikan harga juga terjadi pada beras medium, dari Rp13.500 per kilogram pada Januari 2024 menjadi Rp15 ribu pada Februari 2024. Harga ini melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) di Kalimantan Timur, yang sebesar Rp13.300 per kilogram.

2. Masyarakat tidak andalkan beras premium

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi. (dok. Bulog)

Akmal Malik mengajak masyarakat untuk tidak hanya mengandalkan beras premium untuk konsumsi sehari-hari. "Ia menyarankan agar sesekali mengonsumsi beras medium," katanya.

Lebih lanjut, Akmal berharap agar masyarakat melakukan diversifikasi pangan dan tidak hanya bergantung pada beras.

"Dalam mengakui potensi lahan di Kaltim, kita bisa memproduksi komoditi pangan lain selain beras, sehingga kita memiliki alternatif konsumsi," ungkapnya.