Nusantara, IDN Times – Satu dari lima orang Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, namun hanya 9 persen yang mendapatkan akses bantuan. Data ini disampaikan Co-Founder & CEO HatiPlong, Farah Mutiasari Djalal, berdasarkan riset perusahaannya pada tahun lalu.
“Ironinya, sebagian besar tidak tahu harus ke mana untuk mencari bantuan,” kata Farah dalam diskusi bertajuk "Migrasi yang Efektif untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI)" dalam Kongres Diaspora Indonesia ke-8 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat (1/8/2025).
Menurutnya, pekerja migran Indonesia (PMI) termasuk kelompok yang rentan. Mereka hidup jauh dari keluarga, membawa beban rumah tangga, menghadapi proses administrasi panjang, serta beradaptasi dengan bahasa dan budaya baru.