Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gambar WhatsApp 2025-06-05 pukul 14.48.44_9c1af104.jpg
Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro, Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha serta pejabat lainnya lakukan panen raya jagung di Polres PPU (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times – Polda Kalimantan Timur (Kaltim) menetapkan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebagai lokasi utama pelaksanaan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II Tahun 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional yang digagas Polri sebagai upaya mendukung swasembada pangan.

Panen raya yang berlangsung di Kebun Ketahanan Pangan milik Polres PPU, Kamis (5/6/2025), dihadiri langsung oleh Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, serta jajaran Forkopimda provinsi dan kabupaten.

“Panen raya ini adalah momentum konsolidasi lintas sektor mendukung program Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam mewujudkan ketahanan pangan. Pangan adalah kunci kedaulatan dan kemerdekaan bangsa,” tegas Irjen Endar di hadapan ratusan undangan.

1. Di Kaltim panen jagung serentak dilaksanakan di lahan 43,5 hektare

Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro saat panen raya jagung di Polres PPU (IDN Times/Ervan)

Panen dilakukan serentak di atas lahan seluas 43,5 hektare di wilayah Kaltim, dengan proyek percontohan utama seluas 0,7 hektare di Polres PPU. Kapolda menyebut, hasil panen tahun ini cukup memuaskan dan membuktikan bahwa lahan marginal di Kalimantan bisa diolah secara produktif melalui inovasi dan kolaborasi.

“Kami tekankan, ini murni gerakan untuk rakyat, bukan untuk keuntungan pribadi. Polri bersinergi dengan TNI, pemerintah daerah, kelompok tani, dan swasta agar ketahanan pangan bisa terwujud nyata,” ujarnya.

Polres PPU dipilih sebagai lokasi utama karena dianggap memiliki infrastruktur dan data pertanian yang paling siap. Selain itu, dukungan dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan asosiasi petani sawit juga menjadi penguat, dengan komitmen menyiapkan lahan minimal 5 hektare untuk budidaya jagung.

Hasil panen akan didistribusikan ke UPT Bulog PPU sebagai bagian dari cadangan pangan daerah.

2. Presiden apresiasi langkah strategis Polri

Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro saat panen raya jagung di Polres PPU (IDN Times/Ervan)

Kegiatan panen juga terhubung secara virtual dengan Presiden RI Prabowo Subianto, Kapolri, Panglima TNI, Menteri Pertanian, dan Menteri Perdagangan. Acara ini juga dirangkai dengan pelepasan ekspor perdana jagung dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Dalam arahannya, Presiden Prabowo memberikan apresiasi tinggi kepada Polri atas inisiatif dan keterlibatannya dalam program ketahanan pangan.

“Indonesia tidak bisa berdiri kokoh jika masih bergantung pada impor. Saya tidak akan tenang sebelum kita mampu swasembada pangan. Setiap provinsi dan pulau harus mandiri dalam urusan pangan,” tegasnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam laporannya menyampaikan target penanaman jagung seluas 1 juta hektare dengan potensi produksi antara 4 hingga 10 juta ton. Hingga kini, 445 ribu hektare telah siap tanam, ditambah 922 ribu hektare lahan pertahanan sosial yang tengah diverifikasi.

3. Polri targetkan penanaman jagung di atas lahan seluas 1 juta hektare

Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro serta pejabat lainnya melakukan proses penanaman benih jagung menggunakan alsintan (IDN Times/Ervan)

Pada kesempatan yang sama, Polri juga meresmikan dukungan berupa peralatan pertanian dan aplikasi digital task force pangan yang terhubung ke pusat komando Mabes Polri. Selain itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan 18 gudang jagung di 12 provinsi, dengan total kapasitas 18 ribu ton.

Langkah ini menandai peran strategis aparat keamanan, tak hanya menjaga ketertiban, tapi juga memperkuat ketahanan ekonomi dan pangan nasional.

Di Kalimantan Timur sendiri, panen raya dirangkai dengan penanaman benih, penggemburan tanah, pemipilan jagung, hingga penyerahan alat dan mesin pertanian (alsintan). Polda Kaltim turut mengenalkan aplikasi pemantauan pertanian berbasis digital yang dikembangkan internal untuk membantu para petani dalam pengelolaan kebun secara efisien.

Editorial Team