PPU Gandeng Perusahaan Adik Presiden untuk Penyediaan Air Bersih

Ia mengungkapkan, hingga kini cakupan layanan air bersih di PPU masih rendah, yaitu di bawah 40 persen. Banyak wilayah di kabupaten tersebut belum terlayani oleh sistem penyediaan air minum (SPAM) yang memadai.

“Oleh karena itu, kami menyambut baik komitmen dari PT Arsari Tirta Pradana dan PT ITCI Kartika Utama. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata dalam pemenuhan kebutuhan air bersih,” kata Mudyat.

Ia berharap kesepakatan ini menjadi langkah awal yang terukur untuk perencanaan, pembangunan, dan operasionalisasi sistem air bersih yang berkelanjutan.

“Sinergi yang dibangun hari ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat PPU,” tambahnya.

Sementara itu, Hashim S. Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa komitmen untuk pengembangan sistem air bersih di PPU telah dimulai sejak 2015. Ia menyambut gembira kerja sama ini akhirnya bisa diwujudkan bersama Pemkab PPU.

“Air adalah kebutuhan pokok manusia. Sejak ribuan tahun lalu, manusia tidak bisa hidup tanpa air. Ini sudah menjadi takdir dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” ungkap Hashim.

Ia juga menyoroti pentingnya air bersih dalam mendukung kesehatan masyarakat. Salah satu isu krusial yang menjadi perhatian adalah stunting, yang menurutnya berkaitan erat dengan ketersediaan air bersih.

Hashim mengatakan, pemenuhan air bersih menjadi kebutuhan utama masyarakat, termasuk juga persoalan gizi anak-anak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.

"Air yang kotor menjadi salah satu penyebab utama stunting. Ini fakta yang tak terbantahkan,” jelasnya.

Hashim menegaskan, proyek air bersih ini bukan hanya mendukung sektor industri atau pertanian, melainkan juga menyangkut masa depan generasi muda di PPU.

“Saya merasa bersyukur bisa ambil bagian dalam proyek ini. Bukan hanya untuk bisnis, tetapi demi kesehatan anak-cucu kita di masa depan,” pungkasnya.