Pria Tewas Tergantung di Kubu Raya, Diduga Depresi Penyakit Kronis
Pontianak, IDN Times - Seorang pria berinisial TM (47) ditemukan tewas tergantung di depan pintu kamar rumahnya di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Minggu (5/1/2025) siang.
Kasat Reskrim Polres Kubu Raya IPTU Hafiz Febrandani, melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya Aiptu Ade, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut dilaporkan sekitar pukul 14.40 WIB oleh perawat korban yang menemukan jasad TM pertama kali.
“Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh perawat korban. Ia kemudian melapor ke Ketua RT setempat yang meneruskannya ke Polsek Sungai Raya,” katanya, Selasa (7/1/2025).
1. Korban ditemukan tergantung
Menurut penjelasan Ade, korban ditemukan tergantung dengan seutas tali nilon di depan pintu kamarnya. Saksi, yang merupakan perawat pribadi korban, meninggalkan rumah sekitar pukul 12.00 WIB untuk mengambil barang di rumah keluarganya.
“Ketika kembali pukul 14.30 WIB, saksi mendapati korban dalam posisi tergantung. Saksi langsung berteriak meminta bantuan warga,” terangnya.
Ketua RT setempat segera menghubungi Polsek Sungai Raya dan keluarga korban untuk melaporkan kejadian tersebut.
2. Korban punya riwayat penyakit kronis
Hasil penyelidikan Tim Inafis Polres Kubu Raya menunjukkan bahwa TM memiliki riwayat penyakit kronis, yakni diabetes dan stroke, yang telah dideritanya sejak 2017. Selama dua bulan terakhir, pria yang sudah menduda ini tinggal bersama perawat pribadinya, sementara kedua anaknya bekerja di luar daerah, yaitu di Kabupaten Ketapang dan Sulawesi.
Sebelum kejadian, korban diketahui sempat mengirim pesan melalui WhatsApp kepada anak-anaknya, berpesan agar mereka menjaga kesehatan.
3. Korban sempat berpesan ke anak untuk jaga kesehatan
Jenazah TM telah diperiksa di Rumah Sakit Soedarso dan kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Pihak keluarga menolak autopsi atas jasad korban.
“Untuk sementara, kami menduga korban bunuh diri akibat depresi yang dipicu oleh penyakit kronis yang dideritanya. Namun, penyelidikan tetap dilakukan untuk memastikan penyebab kematiannya,” jelas Ade.
Polisi masih mendalami kasus ini dengan mengumpulkan keterangan tambahan dari saksi dan keluarga.
4. Mari bersama-sama mencegah bunuh diri
Bunuh diri merupakan salah satu masalah kesehatan jiwa serius yang kerap diabaikan. Padahal, langkah pencegahan dapat dilakukan dengan menyediakan dukungan dan akses ke layanan konseling yang tepat.
Jika kamu atau seseorang di sekitarmu membutuhkan bantuan, segera hubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri melalui nomor darurat (021) 500-454 atau 119. Layanan ini bebas pulsa dan tersedia untuk membantu.
Layanan Kesehatan Jiwa di Puskesmas
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, saat ini terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas di seluruh Indonesia yang menyediakan layanan kesehatan jiwa. Kamu dapat langsung mengunjungi atau menghubungi Puskesmas terdekat untuk memastikan layanan ini tersedia.
Bagi pemegang BPJS, konsultasi kesehatan jiwa di Puskesmas tidak dipungut biaya alias gratis. Sementara itu, bagi yang belum memiliki BPJS, konsultasi dapat dilakukan dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.
Rumah Sakit Jiwa Rujukan
Kementerian Kesehatan RI juga menyiapkan lima rumah sakit jiwa rujukan yang dilengkapi layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri, yaitu:
- RSJ Amino Gondohutomo Semarang
Nomor telepon: (024) 6722565 - RSJ Marzoeki Mahdi Bogor
Nomor telepon: (0251) 8324024, 8324025, 8320467 - RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta
Nomor telepon: (021) 5682841 - RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang
Nomor telepon: (0293) 363601 - RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang
Nomor telepon: (0341) 423444
Bantuan dari Organisasi Non-Pemerintah (NGO)
Selain layanan dari pemerintah, beberapa organisasi juga aktif memberikan dukungan dan bantuan konseling, di antaranya:
- Jangan Bunuh Diri
Telepon: (021) 9696 9293
Email: janganbunuhdiri@yahoo.com - Into The Light Indonesia
Pesan melalui halaman Facebook: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)
Direct message melalui Twitter: @IntoTheLightID
Masalah kesehatan jiwa adalah hal yang penting dan tidak boleh dianggap sepele. Jangan ragu untuk mencari bantuan atau memberikan dukungan kepada orang-orang di sekitar yang membutuhkan. Bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih peduli dan mendukung.
