Balikpapan, IDN Times – Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono menilai target penerapan bahan bakar nabati berbasis sawit atau biodiesel B50 di tahun ini perlu ditinjau ulang. Menurutnya, produksi sawit nasional stagnan dalam lima tahun terakhir, sehingga kebijakan tersebut bisa mengorbankan ekspor.
“Produksi kita stagnan, hanya sekitar 50 jutaan ton dalam lima tahun terakhir. Kalau B50 jalan, tmbahan konsumsi lokal bisa naik sampai 27 juta ton. Padahal sekarang konsumsi domestik saja sudah 24 juta ton,” jelas Eddy di Balikpapan.