Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(dok. Humas Pertamina)

Balikpapan, IDN Times – Pengerjaan konstruksi kilang baru dari Pertamina Balikpapan oleh Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan menunjukkan progres yang signifikan. Sebagai salah proyek strategis nasional, pengembangan tangki utama sebesar 90.000 MB ini akan menjadi wadah crude oil Recidual Fluid Catalytic Cracking (RFCC). Ini sudah berjalan hampir 47 persen pada akhir tahun 2021.

Pencapaian itu dinyatakan melebihi target jika dilihat dari proses pemasangannya yang tidak mudah. Proyek ini ditargetkan selesai pada Oktober 2023 mendatang.

1.Indikasi masalah keterlambatan dapat diatasi

(dok. Humas Pertamina)

Agar proyek ini mencapai target, PT Pertamina (Persero) sudah mengambil langkah untuk menyelesaikan persoalan yang dapat memperlambat pengerjaan proyek. President Director & CEO Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan masalah lahan seluas 313 hektare beserta perizinannya. Lalu masalah engineering, kata dia, juga hampir terselasaikan.

“Tadi disampaikan, malah office yang di Korea akan ditutup, karena sudah selesai engineering-nya,” terangnya.

Dirinya mengaku jika masalah keterlambatan biasanya sering terjadi pada produksi alat, yang membutuhkan waktu cukup lama. Apalagi saat kasus pandemik meninggi, terpaksa pasokan bahan dihentikan. Tetapi, Nicke kembali menegaskan, jika permasalahan itu juga bisa teratasi dengan melakukan akselerasi.

2.Tingkat kesulitan pengerjaan kilang Pertamina Balikpapan

Editorial Team

Tonton lebih seru di