Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian RI, Liferdi Lukman. (IDN Times/Teri).
Dalam kegiatan itu, hadir pula Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian RI, Liferdi Lukman, dia mengatakan bahwa Kalbar memiliki sumber plasma terbesar di Indonesia. Tak sedikit jenis durian dapat dihasilkan di Bumi Khatulistiwa ini.
“Ada 50 jenis durian itu ada di Kalbar, oleh karena itu potensi genetik yang luar biasa di Kalbar ini perlu kita gali kemudian kita kembangkan. Kita hadir disini (Kementerian Pertanian) untuk mendorong dan mensupport potensi daerah yang dimiliki Kalbar ini,” jelas Lukman.
Dalam festival ini ada puluhan jenis durian asal Kalbar diperlombakan. Dirinya mengungkapkan jika nanti hasil dari Festival Durian yang diperlombakan ini sudah mendapatkan hasil, maka Kementerian Pertanian akan berupaya mengembangkan durian terbaik tersebut.
“Jadi, kalau nanti hasil festival ini sudah didapatkan durian yang terbaik, setelah itu harus langkah-langkah yang terukur, mulai dari perbenihannya. Kita harus siapkan industri perbenihan sekelas masif dan kita kembangkan durian yang terbaik ini,” ungkapnya.
“Kemudian kita siapkan blok fondasinya sebagai sumber perbenihan. Karena kita juga sudah mencoba mendatangkan para konsumen, para investor. Ternyata, mereka lebih menyukai durian asli Indonesia daripada durian-durian dari Thailand, dari Malaysia, seperti itu. Ya, tergantung pasarnya”, lanjut Lukman.
Lukman juga mengakui dengan melakukan beberapa penelitian terhadap investor durian bahwa beberapa pasar Negara lain memiliki ciri khas rasa tersendiri.
"Jadi, kalau misalnya pasarnya Cina, mereka suka durian yang manis tapi ada pahit-pahitnya, mungkin kalau di Jakarta itu cuma cukupnya manis saja. Tapi misalnya kalau pasarnya Jepang, mereka alergi dengan aroma, Eropa alergi dengan aroma. Jadi oleh karena itu di Kalbar ini juga punya durian yang tidak beraroma,” tukasnya.