Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes), Andi Muhammad Ishak dalam keterangan persnya pada Selasa (24/3) di Gedung Serba Guna Diskes Kaltim, Jalan Abdul Wahab Sjahranie (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times – Ahad (5/4) sore Gugus Tugas Penanganan COVID-19 mengumumkan total kasus konfirmasi positif virus corona di Kaltim ada 30 orang. Kabar tersebut tentu bikin heboh publik Benua Etam—sebutan Kaltim--.

Hari ini, terdapat lonjakan jumlah kumulatif pasien positif virus corona di Kaltim dibanding sehari sebelumnya. Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim pun segera menelusuri kebenaran data tersebut.

1. Hanya ada satu penambahan kasus positif di Kaltim bukan enam

Petugas mengecek proses swab test yang baru dilakukan dari seorang tenaga medis. IDN Times/Candra Irawan

Rupanya setelah ditelusuri Diskes Kaltim, hanya ada 1 penambahan kasus pasien positif virus corona di Kaltim. Dengan demikian total ada 25 kasus, bukan 30 seperti yang sebelumnya disebut gugus tugas.

“Iya ada kekeliruan, ada beberapa kasus negatif yang ikut bersama dengan positif. Hanya ada satu dari Samarinda,” ucap Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, Andi Muhammad Ishak dalam telekonferensi via Zoom, Ahad (5/4) sore.

2. Diskes Kaltim memaklumi terjadi keliru data dari pusat, sebab sampel yang diperiksa ada ribuan

Yang perlu kamu perhatikan jika terpaksa keluar dari rumah. (IDN Times/Sukma Shakti)

Dia pun memaklumi keliru data itu bisa terjadi kapan saja, sebab sampel swab tenggorokan yang diperiksa oleh laboratorium rujukan untuk COVID-19 bukan ratusan melainkan ribuan. Bayangkan saja dengan data sebanyak itu, kemudian dituntut bekerja cepat.

“Makanya kami klarifikasi dulu sebelumnya,” ujarnya.

3. Tak terlibat dengan empat klaster besar yang ditelusuri Diskes Kaltim

(IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut dia menerangkan, penambahan kasus itu kembali berasal dari Samarinda. Dengan demikian ibu kota Provinsi Kaltim ini menangani 4 pasien positif virus corona. Kasus terbaru tak terlibat dengan klaster mana pun. Untuk saat ini ada 4 klaster besar yang jadi fokus penelusuran Diskes Kaltim, klaster antiriba, sinode, KPU dan Gowa.

“Pasien positif (COVID-19) ini pria, 45 tahun. Dia pernah bepergian ke Bogor, Jawa Barat pada 10-11 Maret 2020 dan kembali ke Samarinda tig hari kemudian. Seminggu setelahnya mulai mengalami keluhan batuk,” terangnya.

4. Pasien diisolasi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Salah satu ruangan isolasi COVID-19 RSUD AWS Samarinda. Potret diambil sebelum wabah corona menyerbu Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Dia menambahkan, lantaran batuk tak sembuh-sembuh, pada 31 Maret 2020 dia kemudian berobat ke Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda. Hingga akhirnya ada rujukan ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS), sebab gejala yang dialami mirip pasien terkonfirmasi virus corona.

“Hasilnya keluar hari ini dan dinyatakan positif. Saat ini kondisinya stabil dan diisolasi di RSUD AWS,” pungkasnya.

Editorial Team