Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi PHK (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Balikpapan, IDN Times - Sepanjang tahun 2024, lebih dari 700 pekerja di Kota Balikpapan terpaksa mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Data dari Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Balikpapan mencatatkan bahwa mayoritas pekerja yang terkena PHK adalah karyawan dengan status Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) maupun alih daya, di mana kontrak kerja mereka telah berakhir.

Kepala Disnaker Kota Balikpapan, Ani Mufaidah, menjelaskan bahwa sebagian besar pekerja yang terdampak PHK bukanlah kehilangan pekerjaan secara permanen. Pekerja dengan status PKWT biasanya akan kembali direkrut pada tahun berikutnya melalui proses seleksi.

"Banyak dari mereka yang kontraknya habis pada 2024, namun akan kembali direkrut oleh perusahaan pada 2025. Ada juga yang mengalami PHK karena masalah disiplin atau melanggar aturan," ujar Ani.

1. Alasan pemutusan hubungan kerja

Kepala Disnaker Kota Balikpapan, Ani Mufaidah. (IDN Times/Erik Alfian)

Dari total pekerja yang tercatat, sekitar 38 orang di antaranya benar-benar terkena PHK karena pelanggaran disiplin. Sebagian pekerja lainnya, terutama mereka yang mengundurkan diri atau mendapatkan pekerjaan baru di tempat lain. Tak hanya itu, ada juga pekerja yang sudah memasuki masa pensiun atau meninggal dunia.

"Mereka yang benar-benar akan mencari pekerjaan itu biasanya mereka yang melanggar disiplin," kata Ani.

Ani menegaskan bahwa tingkat pengangguran di Balikpapan diprediksi tidak akan melonjak signifikan pada tahun ini. Salah satu faktor yang menjadi harapan adalah proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) yang sedang berlangsung di kota ini. Proyek besar ini membuka peluang kerja baru bagi masyarakat Balikpapan.

Pun ketika terkena PHK, pekerja di RDMP maupun industri kilang minyak sering kali akan direkrut oleh perusahaan subkontraktor atau mendapat pekerjaan baru di dalam proyek yang sama.

2. Tingkat pengangguran dan ketersediaan lowongan kerja

Editorial Team

Tonton lebih seru di